Ilustrasi demonstrasi guru, Ilus: Pixabay
Para siswa SDN 26 di Jalan Pattimura, Kota Pekanbaru Riau harus dipulangkan lebih awal lantaran para guru di sekolah tersebut berunjuk rasa. Mereka dipulangkan pada pukul 09.00, sedangkan siswa kelas dua yang masuk siang, hari ini diliburkan.
"Biasanya belajar sampai jam tiga sore. Gurunya demo semua,” kata seorang siswa, Rafif, Senin, 25 Maret 2019.
Satpam sekolah tersebut, Sarwo Edi, mengatakan semua guru yang pergi berunjuk rasa berstatus PNS. Namun, tidak semua guru ikut.
“Ada hanya yang honorer di sekolah, yang PNS demo semua,” kata Sarwo Edi menjelaskan.
Ribuan guru-guru di Kota Pekanbaru sudah beberapa kali turun ke jalan berunjuk rasa di depan Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru. Ribuan guru yang tergabung dalam Forum Guru SD-SM itu mengenakan seragam batik PGRI dan menutup Jalan Jenderal Sudirman dalam aksi itu.
Para guru berstatus PNS itu memprotes kebijakan Wali Kota Pekanbaru yang menghapus tunjangan profesi tambahan penghasilan pegawai (TPP) mereka pada tahun ini. Padahal, sebelumnya para guru rata-rata menerima Rp1,5 juta dana tunjangan. Dana tersebut dibayarkan pemerintah setempat setiap tiga bulan sekali.
Pada Kamis (21/3) pekan lalu, guru-guru tersebut bahkan membawa sebuah keranda saat berunjuk rasa. Keranda yang dibalut kain kafan itu sebagai simbol matinya hati nurani Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT yang telah mengeluarkan kebijakan sepihak menghapus TPP.
Keranda bertuliskan "matinya hati nurani pejabat Walikota" tersebut digotong oleh para demonstran itu dan diletakkan persis di halaman kantor Walikota Pekanbaru.
Hingga siang tadi, guru-guru masih berdemonstrasi dan menuntut agar Wali Kota Pekanbaru Firdaus mau menemui mereka.
Tinggalkan Komentar