Cari

PAUDHI Investasi Strategis Masa Depan Kabupaten/Kota Ciptakan Generasi Emas 2045

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Pengembangan layanan untuk anak usia dini (AUD) secara holistik integratif (PAUDHI) merupakan ikhtiar pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan pembangunan nasional guna meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan daya saing yang berkelanjutan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.

“Tumbuh kembang anak usia dini harus diprioritaskan, karena merupakan investasi terbaik dalam siklus kehidupan manusia yang menjadi landasan sekaligus menentukan perkembangan anak selanjutnya. Karena itu, kami berharap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota segera melakukan langkah strategis untuk menginventasikan anggaran daerahnya dengan memperhatikan pembangunan PAUD secara optimal,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/8)

PAUD HI, lanjut Femmy, merupakan strategi pembagunan manusia untuk memajukan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. Hal itu untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 dan generasi emas tahun 2045. Pemerintah menggalakan PAUD HI yang nantinya bisa memberikan layanan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin.

Kemudian dilanjutkan dengan layanan kepada ibu hamil dan anak sejak dalam kandungan, sampai dengan enam tahun untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis serta terintegrasi. Adapun kebutuhan esensial tersebut meliputi kesehatan dan gizi, sarana pendidikan, pembinaan moral emosional dan pengasuhan yang baik sehingga anak dapat tumbuh kembang sesuai kelompok umur.

Sebagai upaya menurunkan angka perkawinan anak dan mencegah terjadinya perkawinan anak, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) akan menyelenggarakan kegiatan webinar pencegahan perkawinan anak. 

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri menjelaskan, webinar yang mengangkat tema "Perkawinan Anak Merampas Masa Depan Anak" akan digelar secara hybrid pada minggu kedua bulan September mendatang.

Dia mengatakan, webinar ini penting untuk memberikan edukasi dan sosialisasi bagi anak-anak maupun orang tua agar tidak terjerumus pada perkawinan anak.

"Webinar pencegahan perkawinan anak ini kepentingan kita semua untuk menciptakan masa depan generasi bangsa Indonesia yang lebih baik, yang bisa menjadi pemimpin Indonesia," ujar Femmy saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Persiapan Webinar Pencegahan Perkawinan Anak, secara daring.

Femmy mengatakan, upaya pencegahan perkawinan anak melalui webinar ataupun media edukasi dan sosialisasi lainnya sangat penting. Hal itu untuk memastikan anak-anak tidak terjerumus ke dalam keadaan yang belum mesti dihadapi di usianya. 

"Kita pastikan mereka bisa mengisi masa kanak-kanaknya seperti anak-anak umumnya. Mereka harus mendapatkan layanan pendidikan yang baik, kesehatan yang baik  pengasuhan yang baik, terlindung dari kekerasan fisik, seksual, dan sebagainya. Supaya masa depannya lebih baik dan bisa tersenyum menghadapi masa depannya," tururnya.

Rapat koordinasi teknis ini turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian PPPA, Kemenkes, Kemendikbud, organisasi keagamaan, dan NGO yang bergerak dalam urusan anak-anak.

Dalam rapat koordinasi teknis tersebut, dibahas berbagai macam persiapan teknis untuk penyelenggaraan webinar. Seperti konsep acara, pengisi acara, peserta, dan juga tamu dan narasumber yang akan memberikan sosialisasi dan edukasi.

Selain itu, masing-masing Kementerian/Lembaga, dan organisasi yang fokus pada masalah perkawinan anak juga siap mendukung terselenggaranya acara webinar pencegahan perkawinan anak ini.

"Webinar ini bukan hanya milik Kemenko PMK, tetapi milik kita semua yang berkepentingan untuk menciptakan masa depan anak Indonesia yang lebih baik, yang bisa menjadi pemimpin Indonesia," kata Femmy Eka Kartika Putri.

Penulis Tim Schoolmedia

Berita Selanjutnya
BOP PAUD Dikdasmen Tersalur Rp 53, 4 Triliun
Berita Sebelumnya
27 Juta Penduduk Berusia Lebih 65 Tahun, Program Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia DIbuat

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar