Cari

Mendikdasmen Resmikan 10 Satuan Pendidikan Telah Selesai Laksanakan Revitalisasi Sekolah di Kudus


Wajib Belajar Prasekolah Diperkuat, Kampanye Anak Indonesia Hebat ke 7 di Kota Kretek Kudus Padukan Permainan Tradisional dan STEAM

Schoolmedia News Kudus = Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjadikan momentum Kampanye Anak Indonesia Hebat Episode ke-7 sebagai landasan strategis penguatan ekosistem pendidikan anak usia dini (PAUD), termasuk rencana penetapan wajib belajar satu tahun prasekolah. 

Acara yang dipusatkan di Taman Budaya Kudus, Jawa Tengah, Rabu (17/12), ini tidak hanya diwarnai peresmian revitalisasi sejumlah satuan pendidikan, tetapi juga semaraknya kegembiraan anak-anak melalui permainan tradisional dan inovasi edukasi berbasis STEAM.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu'ti, memimpin langsung kegiatan tersebut. Turut hadir mendampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Gogot Suharwoto, Ph.D., Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, serta sejumlah Staf Khusus Menteri, yang secara simbolis meluncurkan program prioritas penguatan karakter anak melalui kampanye yang telah memasuki episode ketujuh ini.

Dalam sambutan dan dialog interaktifnya, Menteri Abdul Muti menegaskan urgensi pembentukan fondasi karakter yang kokoh sebagai prasyarat utama sebelum anak memasuki jenjang pendidikan dasar. 

Kampanye Anak Indonesia Hebat ini adalah strategi besar kita untuk mensosialisasikan pentingnya Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Heba dan program Pagi Ceria. Karakter adalah modal utama yang harus kita tanamkan. 

Kegiatan ini merupakan penekanan kuat dari pemerintah bahwa pendidikan anak usia dini bukan sekadar penitipan, melainkan investasi strategis bangsa di masa depan ujar Mendikdasmen di hadapan sekitar 550 peserta yang terdiri dari 400 anak usia dini, 105 orang tua, dan 45 guru dari 15 satuan PAUD.

Wajib Belajar dan Revitalisasi Sekolah

Fokus kebijakan Kemendikdasmen yang disoroti dalam pertemuan ini adalah rencana penetapan wajib belajar satu tahun prasekolah. Gagasan ini bertujuan memastikan setiap anak memiliki kesiapan mental, emosional, dan sosial yang memadai sebelum menapaki jenjang sekolah dasar. 

Penguatan ini juga diwujudkan melalui peresmian hasil revitalisasi 10 sekolah secara simbolis, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mendikdasmen, termasuk peninjauan langsung ke TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin.

Dirjen Pauddasmen Gogot Suharwoto, Ph.D. dalam pengantarnya menyampaikan bahwa kolaborasi antarpihak, mulai dari pemerintah, satuan pendidikan, hingga keluarga, menjadi kunci utama untuk menyukseskan implementasi pendidikan karakter ini. 

Di sesi seremonial, Direktur PAUD, Dr. Nia Nurhasanah, juga menyerahkan Norma Prosedur Kriteria (NPK) Direktorat PAUD kepada Dirjen Pauddasmen, menandai komitmen bersama dalam penataan tata kelola dan mutu PAUD di Indonesia. 

Dukungan nyata terhadap peningkatan mutu satuan pendidikan juga diberikan dalam bentuk penyerahan bantuan pojok baca dan bantuan digitalisasi pembelajaran.

Gairah Permainan Tradisional yang Terjaga

Selain agenda formal, Taman Budaya Kudus hari itu disulap menjadi arena pembelajaran raksasa yang kaya akan kearifan lokal. Ratusan anak usia dini, dengan wajah penuh antusiasme, berinteraksi dan bersukacita dalam berbagai permainan tradisional. 

Area ini sepenuhnya dikawal oleh Komunitas Permainan dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) yang bertugas menjaga orisinalitas dan filosofi setiap permainan.

KPOTI dengan sigap memandu anak-anak untuk terlibat dalam permainan seperti ular tangga raksasa, engklek yang menguji keseimbangan, hingga gasing yang membutuhkan fokus dan ketangkasan. 

Pengawasan oleh KPOTI ini memastikan bahwa permainan yang dimainkan anak-anak tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan nilai-nilai sosial, sportivitas, dan kemampuan motorik kasar yang sering tergerus oleh era digital. 

Tawa riang dan sorakan kegembiraan anak-anak bergema, mencerminkan efektivitas permainan tradisional sebagai Alat Peraga Edukasi (APE) yang efektif untuk menstimulasi aspek perkembangan anak secara holistik.

Inovasi STEAM dan Loose Parts dalam Pembelajaran

Sementara di sisi lain area, Direktorat PAUD menampilkan inovasi pembelajaran modern melalui serangkaian permainan berbasis STEAM (Sains, Teknologi, Rekayasa, Seni, dan Matematika) dan konsep loose parts. Konsep loose parts atau material lepas yang disiapkan memungkinkan anak-anak berkreasi tanpa batas dengan bahan-bahan sederhana seperti balok kayu, biji-bijian, tutup botol, dan kain perca hingga alat peraga robotik yang mengasah kognitif anak usia dini.

Berbeda dari permainan dengan satu tujuan, loose parts mendorong anak untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengembangkan imajinasi spasial. Anak-anak tampak sibuk membangun menara, membuat jalur air sederhana, hingga merangkai pola geometris, menunjukkan bahwa konsep-konsep dasar STEAM dapat diperkenalkan sejak usia dini melalui pendekatan yang menyenangkan dan kontekstual. 

Pemanfaatan Alat Peraga Edukasi (APE) yang dirancang menarik dan aman menjadi jembatan bagi guru dan orang tua untuk mengintegrasikan aspek sains dan seni dalam kurikulum PAUD.

Untuk menjamin keberlanjutan program, acara ini juga menyelenggarakan workshop intensif bagi orang tua dan guru. Lokakarya ini berfokus pada teknik pengasuhan positif dan implementasi praktis “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” di lingkungan rumah dan sekolah. 

Kehadiran Ibu Masmidah Abdul Mu’ti, mendampingi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, menjadi penegasan bahwa penguatan karakter adalah tugas bersama yang dimulai dari keluarga.

Kegiatan Kampanye Anak Indonesia Hebat Episode ke-7 di Kudus ini menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk tidak hanya fokus pada infrastruktur fisik pendidikan, tetapi juga pada pembangunan karakter dan ekosistem pembelajaran yang seimbang, menggabungkan kearifan lokal melalui permainan tradisional dengan kebutuhan masa depan melalui pendekatan STEAM. 

“Langkah ini diharapkan mampu mencetak generasi emas Indonesia yang unggul dalam karakter dan siap menghadapi tantangan global,” tutup Mendikdasmen.

Penyunting : EB Harsono 



Berita Selanjutnya
Presiden Prabowo Jenguk Siswa dan Guru SDN 01 Kalibaru, Pastikan Penanganan Medis Terbaik
Berita Sebelumnya
Mendikdasmen Laporkan 3.274 Satuan Pendidikan Terdampak Korban Banjir Sumatra

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar