Cari

Hasil Rakor Direktorat PAUD dan SEAMEO CECCEP, Penurunan Angka Stunting Jadi Target Piloting

Foto: Youtube/PAUDPEDIA

Schoomedia News Jakarta - Sinergi dan kolaborasi yang dilakukan oleh SEAMEO CECCEP akan terus berlanjut dan semakin intens dilakukan guna menghasilkan  inovasi program layanan

Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dr Muhammad Hasbi  mengatakan, para tenaga ahli anak usia dini dari sejumlah negara ASEAN juga terlibat dalam pengembangan PAUD di Indonesia.

"Saya harapkan kedepan akan lebih banyak inovasi program terkait dengàn pengembangan PAUD dapat dilakukan lewat sinergi dan kerjasama yang dibuat sehingga pembelajaran terpetik program PAUD di Indonesia bisa diperkenalkan di seluruh kawasan ASEAN. Apalagi lembaga SEAMEO CECCEP ini mempunyai ikatan batin yang kuat dengàn Ditjen PAUD dan Dikmas karena keberadaanya diinisiasi oleh PP PAUD Dikmas Jawa Barat," ujarnya.

SEAMEO CECCEP atau Southeast Asian Ministers Of Education Organization Center Of Early Childhood Care Education and Parenting memiliki 27 center yang tersebar di Asia Tenggara, tujuh diantaranya berada di Indonesia.

 

Baca juga : Shalat Tarawih dan Idul Fitri Diperbolehkan Dengan Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Ketat

 

SEAMEO CECCEP sendiri memiliki dua misi dalam dunia pendidikan, yaitu terakait dengan pendidikan usia dini dan pendidikan keluarga. 

“Kami memiliki tugas untuk membantu, bagaimana guru pra sekolah atau PAUD, dan sejenisnya se-Asia Tenggara. Kami berkewajiban untuk meningkatkan kompetensi mereka, sehingga anak- anak di Asia Tenggara ini memiliki perkembangan potensi secara optimal dari guru-guru yang professional,” ujar direktur SEAMEO CECCEP, Dr. Dwi Priyono, M.Ed.

Hasil Rakor Piloting

Kegiatan Rapat Koordinasi Piloting Fasilitasi Pendampingan Kapasitas Keorangtuaan yang berlangsung tanggal 5 – 7 Maret 2021 di Setiabudhi Bandung menghasilkan sejumlah kesepakatan antara lain  fokus dari piloting adalah memberikan stimulasi kepada orang tua dalam hal pengasuhan yang berimbas pada aspek gizi dan kesehatan. 

"Sehingga diharapkan piloting ini juga dapat berkontribusi positif terhadap penurunan angka stunting. Piloting ini akan memanfaatkan peran guru-guru sebagai pelatih (trainer) dan akan diberikan pelatihan dahulu sebelum menyampaikan modul-modul kepada para orang tua," ujar Dr Elis Rosdiawati M.Pd, Deputi Direktur Administrasi SEAMEO CECCEP yang menyampaikan hasil Rakor, Rabu (7/3).

Dikatakan, dalam pelatihan training of trainers nanti modul yang akan digunakan pada piloting ini akan menggabungkan 3 materi, yaitu Mindful Parenting, ECCNE, dan modul terkait 1000 hari pertama kehidupan yang selaras dengan tujuan dari piloting ini.

"Terdapat 3 lokus piloting yang menjadi representasi Indonesia yakni Lombok Timur, Kabupaten Ogan Ilir, dan Kabupaten Bandung," ujarnya

Dari 3 materi Modul Mindful parenting, ECCNE dan 1000 hari pertama kehidupan akan disatukan dan menjadi bahan untuk Kegiatan Training of Trainer dengan beberapa penyesuaian dan penyempurnaan.

Fokus utama piloting ini adalah membantu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga secara fisik, mental, sosial bagi orang tua dan anak .

Panitia perlu melakukan komunikasi intents dengan dinas terkait guna memperoleh data mengenai data guru yang berada di lokus masing-masing agar dapat memetakan kegiatan secara lebih akurat.

Bila memungkinkan, tidak hanya guru yang dilatih untuk menjadi trainer pada piloting ini, tetapi juga melibatkan unsur orang tua yang aktif dalam komunitas, ormit, dan stakeholder PAUD lainnya. 
 

Berita Selanjutnya
Penanganan Covid-19 Harus Berjalan Seiring Dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Berita Sebelumnya
Memberikan Perubahan Pola Pikir Dan Semangat Mengajar, Program Guru Penggerak Diharapakan Terus Berlanjut

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar