Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan bersama Menteri Perhubungan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu, (7/4).
Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa penanganan Covid-19 dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro kasus aktif di Indonesia tinggal 7,4 persen. Tentunya, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan kasus aktif dengan global yang mencapai 17,3 persen.
“Secara PPKM Mikro kasus aktif sudah single digit yaitu 7,4 persen di bandingkan global yang 17,3 persen. Kemudian kasus sembuh kita sudah diatas global, global 80,5 persen, kita 89,9 persen tinggal dikasus kematian kita masih diatas global, global 2,17 persen sedangkan kita 2,7 persen.” ujarnya saat memberikan keterangan bersama Menteri Perhubungan di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu, (7/4).
Baca juga: Lulusan Program Guru Penggerak Diharapkan Menjadi Pemimpin Di Masa Depan
Perkembangan kasus Covid-19 diberbagai negara di Eropa dan Asia memasuki glombang ketiga. Seperti di Inggris terjadi kenaikan di bulan Januari demikian pula di Belanda, Spanyol dan untuk negara Asia seperti di India dan juga Papua Nugini. Sehingga ini menunjukkan bahwa kasus Covid-19 belum selesai.
Jika dilihat dari pengalaman tahun lalu pasca libur panjang idul fitri terjadi kenaikan kasus harian sebesar 93 persen. Selain itu, pada libur Agustus juga mengalami peningkatan lebih tinggi sebesar 119 pesen. Lalu, libur pada bulan Oktober mengalami kenaikan 95 persen dan libur natal dan tahun baru sebesar 78 persen.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo membuat kebijakan pengendalian pandemi melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk menyampaikan larangan mudik.
“Bapak Presiden minta bahwa kebijakan pengendalian itu agar segera dilaksanakan dan pemerintah melalui PMK sudah menyampaikan bahwa ada larangan mudik dan juga sudah disiapkan surat edaran dari Menteri Agama yang mengatur berbagai kegiatan keagamaan selama bulan Ramadan.” ujarnya Airlangga.
Airlangga mengatakan, momentum penanganan Covid-19 harus diikuti dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mendorong konsumsi masyarakat adalah dengan pemberian THR dari pihak swasta kepada karyawan.
“Salah satu untuk mendorong konsumsi menjelang lebaran adalah pemberian THR kepada karyawan. Sudah waktunya pihak swasta untuk memberikan THR karena berbagai kegiatan sudah diberikan.” ujarnya
Selain itu, pemerintah juga mempercepat penyaluran bantuan sosial kepada 10 juta keluarga penerima manfaat, berupa beras sebanyak 10 Kg. Kemudian pemerintah juga mendorong hari belanja nasional
“Pemerintah juga mendorong hari belanja nasional yang hari belanja nasionalnya adalah di hari H-10 dan H-5 dimana untuk hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemerintah akan mensubsidi ongkos kirim sehingga pemerintah menyiapkan 500 miliar.” ujar Airlangga
Tinggalkan Komentar