Foto : Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/5). (BPBD Kabupaten Flores Timur))
Schoolmedia News, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan jumlah korban akibat badai siklon yang terjadi di 11 daerah di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga Nusa Tenggara Barat (NTB). Sementara, korban jiwa yang meninggal 81 orang Sedangkan untuk korban yang dilaporkan hilang ada sebanyak 103 orang dan hingga saat ini masih terus dicari.
“Untuk data-data korban sejauh ini masih fluktuatif. Untuk sementara korban jiwa yang meninggal sekitar 81 orang, tapi mohon maaf data akan berubah setiap jam dan yang masih dalam pencarian 103 orang dan masih ada sejumlah orang yang hilang.” ujar Doni Monardo saat memberikan keterangan seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi yang disiarkan melalui youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4).
Kesebelas NTT yang terkena dampak ialah wilayah itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka Tengah, Lembata, Ngada, Alor, Sumba Timur, Rote Ndao, Sabu Raijua, Timor Tengah Selatan, dan Ende. Sementara wilayah NTB yang terdampak ialah Bima.
Terjadi kerusakan berat di wilayah kabupaten Alor, Lembata dan Adonara. Dimana, ada 500 unit rumah yang mengalami kerusakan berat.
“Hanya dalam catatan di sini belum masuk Lembata. Barusan pak bupati mengatakan di Lembata, rumah yang rusak berat berjumlah 224 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 75 unit.” ujar Doni.
Selain itu, pemerintah daerah akan merelokasi warga yang terdampak. Tim gabungan dari Kementerian Sosial dan juga TNI/Polri telah membangun dapur lapangan di hampir semua titik sehingga diharapkan tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan pasokan logistik.
Untuk fasilitas kesehatan sudah tersedia di hampir semua tempat. Kemenkes sudah berkoordinasi untuk mendatang dokter dari berbagai provinsi termasuk Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Peralatan untuk merawat pasien yang mengalami luka-luka juga akan segera di datangkan dari Jakarta, Surabaya dan Makassar.
Pemerintah pusat sudah menyiapkan anggaran untuk memperbaiki kerusakan rumah. Bagi rumah yang mengalami rusak berat mendapatkan Rp. 50 juta, rusak sedang Rp. 25 juta, dan rusak ringan Rp. 10 juta.
Tinggalkan Komentar