Foto: Screenshoot/Antaranews
Schoolmedia News, Jakarta - Kementerian Perdagangan menjamin harga tahu dan tempe tetap stabil dan terjangkau meski saat ini harga kedelai di pasar internasional mengalami kenaikan. Pemerintah bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan tetap berkomitmen untuk menjaga harga kedelai impor di tingkat pengrajin tahu dan tempe sama seperti bulan lalu, yaitu stabil pada kisaran harga Rp9.500/kg, sehingga harga tahu masih terus stabil di kisaran Rp650/potong dan harga tempe di kisaran Rp16.000/kg.
Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera menurun pada periode selanjutnya.
“Tingginya harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe tersebut merupakan dampak pergerakan harga kedelai dunia sejak pertengahan tahun lalu hingga sekarang,” jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Syailendra.
Baca juga: Bantuan Kuota Data Internet Maret - Mei 2021 Cair, Tidak Bisa Digunakan Bersomed dan Tik Tok
Harga kedelai naik sekitar 30 persen pada paruh kedua tahun lalu, berdampak pada penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar yang naik menjadi rata-rata 20 persen.
“Penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar merupakan dampak dari adanya kenaikan harga kedelai dunia karena mayoritas kebutuhan kedelai di Indonesia masih dipenuhi oleh impor, sehingga fluktuasi perkembangan harga komoditi kedelai dunia akan berdampak secara langsung pada harga bahan baku kedelai untuk tahu dan tempe di Indonesia,” ujar Syailendra.
Untuk memastikan harga kedelai pada pengrajin tahu dan tempe serta harga tahu tempe di pasar berada pada harga yang wajar. Kemendag akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia.
Bagi para importir yang memiliki stok kedelai di himbau untuk terus memasok stok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu dan tempe termasuk anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Provinsi maupun di Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.
“Kami berharap produksi tahu dan tempe dapat terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” ujar Syailendra.
Penulis : Keke Lovina
Editor : Eko Schoolmedia
Tinggalkan Komentar