Sumber: Indonesia Book Fair
Schoolmedia News, Jakarta - Meski di tengah pandemi, namun Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 akan tetap digelar pada 28 September-7 Oktober 2020. Pameran buku ini akan dilakukan secara virtual.
Ketua Panitia IIBF 2020 Arys Hilman mengatakan, selama 10 hari pameran IIBF yang digelar virtual ini tidak hanya akan diikuti oleh penerbit Indonesia sebagai tuan rumah. IIBF 2020 juga diikuti oleh negara partisipan yakni Cina, Malaysia, Thailand, Amerika, India, Iran, Inggris, Jerman dan Turki.
Selain itu, Arys menjelaskan, IIBF akan menampilkan 30 ribu judul buku dan sekitar 1 juta eksemplar buku yang akan dilibatkan. Tidak hanya sekadar penjualan buku, namun para pengunjung nantinya akan dihibur dengan 75 mata acara.
"Atmosfer IIBF yang sudah dikenal selama 40 tahun akan tetap hadir dalam versi daring. Acara selengkap edisi regular, seperti pameran, jual-beli buku, rights fair, booktalk, komunitas, dan lain-lain," katanya pada konferensi pers daring IIBF 2020, Kamis, 24 September 2020, seperti dilansir dari laman Sindonews.
Arys menjelaskan, nantinya IIBF akan bisa diakses melalui 3 platform yaitu web portal IIBF, media sosial dan juga Shopee.
Baca juga: Kuota Belum Masuk, Guru-Siswa Masih Menunggu Bantuan Kemdikbud
Dia menjelaskan, melalui venue virtual pengunjung nantinya seakan-akan mengunjungi festival buku di JCC karena pihaknya sudah mendapat izin dari JCC untuk menggunakan gambarnya sebagai desain dasar tempat pameran.
"Dari pintu gerbangnya mirip JCC, kita masuk, lalu tingggal memilih, lalu bisa mesan buku hingga membeli buku melalui website ini," katanya
Arys mengatakan, Thailand dan Vietnam juga telah melakukan pameran buku secara virtual. Pihaknya pun segera bergegas melakukan hal yang sama karena memiliki tugas penting untuk mengembangkan gerakan literasi masyarakat, mempermudah masyarakat mengakses bahan pustaka dan meningkatkan minat baca serta mengembangkan kecerdasan bangsa.
Baca juga: Universitas Jerman Selama Pandemi Corona: Antara Pembelajaran Digital dan Kuliah Tatap Muka
Penjualan secara online
Dia menjelaskan, masa pandemi ini memang menimbulkan kesulitan namun juga peluang baru. Misalnya saja karena IIBF ini virtual maka peserta penerbit pun bisa datang lebih banyak. Tidak hanya dari Pulau Jawa namun juga dari Sumatera dan Sulawesi. Bahkan karena virtual ini memudahkan peserta dari luar negeri untuk ikut serta juga.
"Jadi ada tantangan tetapi juga ada peluang bagi kita. Mudah-mudahan juga ini menjadi sebuah ikhtiar baru kita," ujarnya.
Menurutnya, pada masa pandemi ini juga dunia penerbitan berada dalam kondisi yang sulit. Oleh karena itu, jelasnya, penjualan secara online ini merupakan salah satu cara agar dunia penerbitan ini tetap bertahan.
Ketua Umum IKAPI Rosidayati Rozalina mengatakan, IIBF Edisi Virtual mencakup semua aspek book fair. Ini adalah multievent yang mempertemukan semua stakeholder dunia literasi.
“Selain transaksi jual-beli buku, di dalamnya tercakup pula aneka pertunjukan, pelatihan, diskusi buku, meet and greet, serta business matchmaking,” papar Rosidayati.
Head of Public Policy & Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, keikutsertaan pihaknya pada IIBF ini karena adanya harapan untuk meningkatkan minat baca buku di Indonesia.
Dia menjelaskan, nantinya buku-buku yang akan dipamerkan akan disiapkan di halaman khusus. Selain itu pada Shopee Live juga akan ada acara bedah buku dan acara jumpa penulis-penulis ternama.
Shopee juga akan memberikan kepada pengggunanya diskon sampai dengan 90 %, voucher cashback 10% dari semua penerbit yang berpartisipasi juga gratis voucher ongkos kirim.
Tinggalkan Komentar