Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Untuk mewujudkan visi Indonesia Maju memerlukan program unggulan, salah satunya di dunia pendidikan yakni dengna melibatkan generasi muda. Hal tersebut mengemuka dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurut Ma'aruf, melibatkan generasi muda secara langsung khususnya dalam sektor pendidikan dan pemanfaatan teknologi.
Pada sektor pendidikan, kata Ma'aruf, erat kaitannya untuk membangun karakter bangsa yang baik, berakhlak mulia, serta memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.
"Namun demikian negara ini memerlukan pembinaan karakter. Pendidikan harus menghasilkan kompetensi dan juga karakter yang baik, berakhlak mulia, dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi," ujarnya ketika menghadiri pembukaan pengenalan kampus Universitas Katolik Atma Jaya secara daring, Senin, 31 Agustus 2020 di Jakarta, seperti dilansir dari laman RRI.
Baca juga: Prajurit TNI Yonif 125 Jadi Tenaga Pendidik di Perbatasan
Ia menekankan, melalui pendidikan yang didukung dengan karakter yang baik akan menjadi modal dasar agar Indonesia memiliki daya saing sehingga tidak tergantung kepada negara lain.
"Kampus adalah salah satu sarana pendidikan yang diharapkan peran strategisnya dalam pembangunan melalui berbagai pengembangan konsep, riset, dan inovasi. Kerja sama dengan berbagai pihak terkait harus terus dilakukan dalam berbagai bidang untuk menghasilkan karya-karya terbaik bangsa," ujarnya.
Di sisi lain ia juga mengatakan, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa suatu bangsa memberikan nilai tambah terhadap sumber daya yang dikelola.
"Menguatnya pemanfaatan kecerdasan buatan, penggunaan big data, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, akan menyebabkan pembangunan tidak lagi linear, tapi bersifat eksponensial yang berkembang secara pesat," ujarnya.
Baca juga: Kedisiplinan Siswa Jadi Kendala Pembelajaran Tatap Muka di NTT
Menurutnya, untuk itu anak bangsa diharapkan mampu memanfaatkan kecerdasan buatan menjadi jalan keluar, agar Indonesia menjadi pelaku dalam Revolusi Industri 4.0.
"Kecerdasan buatan menjadi jalan keluar agar negara tidak sekedar menjadi pasar melainkan juga sebagai pelaku dari Revolusi Industri 4.0. Kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk menemukan model pengembangan bisnis baru," ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, saat ini masyarakat dunia termasuk Indonesia tengah memasuki era transformasi digital dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat.
"Hal ini tentu membawa perubahan hidup sosial masyarakat dengan terbukanya ruang digital yang semakin lebar dan membentuk tatanan kehidupan baru secara virtual," ucap Johnny.
Baca juga: Sediakan Rp 9 Triliun, DPR: Bantuan Pulsa Guru-Siswa Sesuai Rapat Komisi
Menurut Jhonny, adanya pandemi Covid-19 juga turut membuka ruang digital yang lebih lebar dan mendorong akselerasi transformasi digital Indonesia untuk era "Digital Society".
"Berbagai aktivitas pemerintah maupun masyarakat yang sebelumnya dilakukan secara konvensional, secara fisik dalam ruang fisik physical space. Kini, beralih memanfaatkan platform digital atau ruang digital digital," ujarnya.
Dalam pemerintahan periode kedua, Presiden Joko Widodo yang kali ini didampingi oleh Wapres Ma'ruf Amin pada Kabinet Indonesia Maju memfokuskan pada lima prioritas. Diantaranya, meningkatkan kualitas SDM, keberlanjutan pembangunan infrastruktur, transformasi ekonomi, penyederhanaan regulasi dan reformasi birokrasi.
Sedangkan, pendidikan karakter dan pemanfaatan teknologi utamanya dalam menciptakan inovasi, merupakan sejumlah hal yang turut difokuskan pemerintah dalam lima prioritas utama Kabinet Indonesia Maju.
Tinggalkan Komentar