Cari

Sekolah Jarak Jauh, Solo Dirikan TV Pendidikan

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Surakarta - Televisi lokal bertema pendidikan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh tengah disiapkan Pemkot Surakarta. Mengingat sekolah secara normal belum diketahui sampai kapan akan berlangsung.

Saluran televisi pendidikan tersebut tengah diproses di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Keberadaan TV pendidikan tersebut dinilai sangat penting dan mendesak mengingat sekolah secara normal belum bisa dipastikan kapan dimulai. 

"Saluran televisi pendidikan merupakan program lanjutan setelah radio pendidikan Konata memiliki channel sendiri di 102,5 FM," kata Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Kamis, 27 Agustus 2020, seperti dilansir dari RRI.

 

Baca juga: Jokowi Dukung Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri

 

Kedua program tersebut disusun mengingat Pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi berakhirnya. Sistem pembelajaran melalui media TV ini, menurut Walikota akan mendukung sekolah tatap muka yang rencanannya dimulai November mendatang. 

"Mengingat pembelajaran tidak bisa full atau maksimal hanya 50 persen, maka yang 50 persen akan mengikuti pembelajaran melalui saluran TV Pendidikan ini," ujarnya.

Rudy sapaan akrabnya mengatakan, perizinan sedang diproses, sementara perangkatnya disediakan dari APBD Perubahan tahun ini.

“Nah, soal pembelajaran tatap muka itu kan rencananya tidak penuh, 50:50. Nanti yang separo itu belajar dengan media TV. September nanti kami mulai paparan konsep, lalu dilanjutkan simulasi sekolah tatap muka," ujarnya.

 

Baca juga: Lawan Stunting, Kemdikbud: Kompetensi Guru Paud Harus Meningkat

 

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Surakarta, Kenthis Ratnawati menyampaikan garis besar saluran televisi tersebut adalah menyiarkan rekaman pembelajaran di kelas dengan metode siaran tunda. 

Tim Diskominfo akan merekam materi pembelajaran yang disampaikan guru di kelas pada pagi hari dan menyiarkannya sore hari.

“Metode belajar ke depan kan tidak semuanya tatap muka karena ada pembatasan jarak. Nah, siswa yang masuk pagi itu mengikuti mata pelajaran yang diajarkan guru dan direkam. Nah, mereka yang tidak masuk atau PJJ di rumah hari itu, bisa ikut belajar di rumah pada sore hari," jelasnya.

Kenthis optimis TVini akan mensuppor pendidikan di Kota Bengawan di tengah Pandemi ataupun ketika sudah normal, karena siarannya tetap akan mengedukasi anak anak. “Semua peralatan disupport APBD, kami ajukan di perubahan," ujarnya.

Berita Selanjutnya
Guru Honorer Bandung Terima Rp 31,5 Miliar
Berita Sebelumnya
Soal Pendidikan Militer, Nadiem Akui Kaget

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar