Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Diknas Kementerian Pendidikan RI, Abdullah menyatakan, harus ada peningkatan kualitas dan kompetensi guru pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai bagian dari upaya memerangi stunting.
Ia menjelaskan, salah satu strategi yang ia lakukan adalah mempersiapkan kurikulum dan modul pelatihan yang sensitif gizi. Selain itu juga mempersiapkan 20 pelatih di setiap kabupaten prioritas penanganan stunting.
Ia berharap, dengan adanya kesiapan ini dapat menjadi acuan semua pihak dalam melakukan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik PAUD.
"Kalau secara total guru PAUD 675 ribu, dan mendekati anak usia kelompok bermain 327 ribu," kata Abdullah, Selasa, 25 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.
Baca juga: Indonesia Sukses Gelar APIO 2020 Tingkat Asia Pasifik Secara Daring
Ia melanjutkan, di setiap kabupaten ada 20 orang.
"Nanti guru-guru PAUD akan dilatih juga agar paham menghadapi stunting ini," ujarnya menambahkan.
Menurut Abdullah, pendidikan pada anak PAUD dan TK itu diibaratkan sebagai pondasi pada sebuah bangunan rumah, semakin kuat pondasinya maka akan makin kuat pula bangunan tersebut.
Apalagi, masa perkembangan anak usia PAUD merupakan masa-masa keemasan pertumbuhan otak anak, sedangkan stuntingbukan hanya tentang fisik tetapi juga tumbuh kembang otak, sehingga kualitas pendidik PAUD sebagai ujung tombak harus dioptimalkan.
Baca juga: Bondowoso Sudah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka
"Maka itu, kami setiap tahun melakukan pertemuan dengan kepala dinas pendidikan, kepala dinas lainnya camat, kepala daerah serta organisasi-organisasi yang ada di daerah," ujarnya.
Pertemuan itu, kata dia, adalah untuk melakukan koordinasi bagaimana mempercepat menangani stunting ini oleh guru2 PAUD.
"Tahun ini akan tetap kami lakukan walaupun terkendala Covid," pungkasnya.
Tinggalkan Komentar