Cari

Bondowoso Sudah Lakukan Pembelajaran Tatap Muka

Ilus: Freepik

 

Schoolmedia News, Bondowoso - Wakil Bupati Bondowoso, Jawa Timur, Irwan Bachtiar Rahmat meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 2, SMK Negeri 3, SMA Negeri 1 dan SMK PP Tegalampel. 

Irwan berpesan kepada para siswa, agar tetap semangat belajar meski tengah pandemi virus Covid-19. 

"Jangan lupa pakai masker. Tidak hanya di sekolah tapi di luar juga harus tetap bermasker," kata Irwan, Senin, 24 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: Belasan Guru Tangsel Terpapar Covid-19

 

Irwan ingin memastikan dalam pembelajaran tatap muka harus sesuai dengan protokol kesehatan demi mengantisipasi munculnya kluster baru penyebaran Covid-19. 

"Ini bagus. Sudah sesuai dengan protokol kesehatan," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya kerumunan, pihak sekolah menggunakan model shift atau bergantian tiap selang satu jam. Jumlah siswa di tiap kelaspun hanya 50 persen dari biasanya. 

Menurutnya, strategi ini sangat bagus dalam upaya physical distancing.

"Satu Minggu 50 persen sistem tatap muka, yang 50 persennya sistem daring. Jadi bergantian," urainya.

 

Baca juga: Indonesia Sukses Gelar APIO 2020 Tingkat Asia Pasifik Secara Daring

 

Irwan berharap, para siswa menjadi agen untuk Bondowoso Bermasker. Karena menurutnya, masker merupakan senjata ampuh dan penting untuk memutus rantai penularan Covid-19. 

"Jaga kesehatan dan hindari kerumunan," imbaunya.

Tidak hanya siswa, para tenaga pendidik juga diminta untuk terus memantau proses pembelajaran tatap muka. Kalau perlu, semua guru harus dipastikan sehat dengan cara menjalani pemeriksaan rapid test.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bondowoso, Jarimin, menerangkan, keseluruhan total siswa saat ini sekitar seribuan. Namun dalam pembelajaran tatap muka saat pandemi, jumlah tersebut hanya 50 persen yang hadir. Sisanya mereka belajar di rumah.

Bagi siswa yang tidak memiliki paket internet, pihak sekolah memberikan bantuan paket data gratis melalui program bantuan operasional sekolah (BOS).

"Ada 150 siswa yang kriterianya tidak mampu dan minta keringanan. Kami fasilitasi paket data gratis," ujar Jarimin.

Berita Selanjutnya
Lawan Stunting, Kemdikbud: Kompetensi Guru Paud Harus Meningkat
Berita Sebelumnya
Indonesia Sukses Gelar APIO 2020 Tingkat Asia Pasifik Secara Daring 

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar