Foto: Politeknik pariwisata prima internasional/FB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar dilakukan digitalisasi program studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Saya menyarankan agar dimulai digitalisasi di semua program studi. Ini dalam rangka menyongsong industri 4.0," ujar Muhadjir dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019.
Ia memberi contoh perancang busana selain menggambar secara manual dengan kertas dan pensil, juga perlu diajarkan menggambar grafis tiga dimensi menggunakan komputer. Begitu juga dengan pembuatan kue. Menurutnya, seorang pembuat kue juga harus diajarkan standarisasi dengan peralatan praktik lengkap dengan sistem digital.
Baca juga: Menperin: Industri 4.0 Melengkapi Generasi Sebelumnya
Ia mengatakan hal tersebut dalam kunjungannya ke SMK Negeri 9 Bandung. Di sekolah ini, ia memeriksa perkembangan program Revitalisasi SMK dengan program keahlian Pariwisata serta Seni dan Industri Kreatif tersebut. SMK Negeri 9 Bandung dipandang cukup sukses melaksanakan program revitalisasi.
"Terutama berkaitan dengan kurikulum karena sudah melibatkan dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra. Bahkan dari pihak dunia usaha dan dunia industri mengirim tenaga-tenaga ahlinya untuk membantu langsung praktik siswa," kata Muhadjir menambahkan.
Dalam jangka panjang, ia berharpa, semua SMK memiliki "teaching factory" yang dikembangkan bersama mitra dari dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
"Intinya praktiknya anak-anak itu tidak boleh praktik mainan. Tetapi praktik yang hasilnya sesuai dengan standar industri dan usaha, dan produknya harus bisa dijamin bahwa itu bisa dipasarkan paling tidak oleh mitra industri," tutur Muhadjir.
Baca juga: Gandeng Industri, Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Guru SMK
Pada tahun 2017, Kemendikbud memberikan bantuan Pengembangan SMK Pariwisata kepada SMK Negeri 9 Bandung senilai Rp803 juta. Kemudian, bantuan bertambah dengan penyediaan ruang praktik senilai Rp 586 juta pada tahun 2018. Dan, di tahun 2019, Kemendikbud kembali memberikan bantuan senilai Rp 2,95 miliar untuk renovasi gedung dan perwajahan, serta penyediaan peralatan praktik.
Tinggalkan Komentar