Cari

Esok, 2 Siswa SMPN 6 Makassar Wakili Indonesia Ikuti Konferensi ASEAN di Filipina

Bendera ASEAN, Foto: asean.org

 

Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Kota Makassar yakni Andi Muh Asyrafi Bukhti dan Andi Zivanka Azzahra Aurelia akan mewakili Indonesia pada Asean Convergence Secondary Schools Summit 2019 di Batangas, Filipina, pada  21- 23 Februari 2019. 

Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan SMPN 6, Muchlis mengatakan, di ajang internasional itu, kedua siswa tersebut akan mengikuti diskusi dan presentase. Mereka akan mengupas tiga tema utama, yakni Leadership in Asean, peran pemuda dalam hubungan internasional, dan pengaruh positif sosial media.

"Kami memilih mereka karena bahasa Inggrisnya terlampau bagus untuk ukuran siswa seusianya. Mereka juga pintar menari dan bernyanyi. Jadi kita memang memilih siswa yang mempunyai kompetensi kompleks untuk ikut event sekelas ini," kata Muchlis menjelaskan.

Keikutsertaan pihaknya dalam ajang ini, Muchlis menjelaskan, karena dilatarbelakangi saat peringatan hari ulang tahun ASEAN ke-40 pada 2007. Di tahun itu, acara ASEAN School Tour diselenggarakan di Makassar sebagai tuan rumah.

Berdasarkan pengalaman itu, Muchlis menjelaskan, pihaknya kembali mendapat undangan dari Sekjen untuk mengikuti konferensi sekolah se-ASEAN, bersama sembilan sekolah lainnya dari Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Sekjen Asean kembali mempertajam kerja sama dengan merencanakan konferensi sekolah bagi mereka yang pernah menjadi tuan rumah event Asean. Insya Allah kita akan memboyong dua siswa yang memiliki kompetensi yang kompleks sesuai dengan rundown kegiatan di sana," ujar Muchlis, Selasa, 19 Februari 2019.

Esok, kegiatan Asean Convergence Secondary School Summit di Filipina tersebut akan digelar selama tiga hari. Para peserta akan menampilkan budaya dari negaranya masing-masing. Selain itu, mereka juga akan melakukan penanaman pohon di ASEAN Unity Park.

Perwakilan dari SMPN 6 Makassar memilih untuk menanam pohon jati sebagai pohon khas di Indonesia. Selain menanam, mereka juga akan menjelaskan kegunaannya, asal pohon tersebut, dan sebagainya terkait jati. Sementara untuk atraksi budaya, mereka akan mempertunjukkan tarian Toraja.

Berita Selanjutnya
Ada Dana Rp 990 Miliar, Kemenristekdikti Ajak Generasi Muda Lakukan Riset
Berita Sebelumnya
Berada di Daerah 3T, Disdikpora Kota Sabang Minta Penambahan Ratusan Guru

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar