Foto: Pixabay
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mendorong generasi muda untuk melakukan riset.
"Saat ini, kita punya momentum luar biasa karena banyak anak muda yang inovatif. Untuk itu, kita terus mendorong mereka untuk terus melakukan riset dengan memberikan wadah pada mereka," ujar Dimyati di Semarang, Rabu, 20 Februari 2019.
Banyaknya anak muda yang melakukan riset dan menghasilkan inovasi, kata Dimyati, itu pertanda suatu negara akan maju. Menurutnya, jika anak muda tersebut tidak diberikan wadah yang layak maka akan menyesal di kemudian hari.
Baca juga: Hidup Dekat Laut, Begini Cara Agung Ciptakan Solusi untuk Nelayan
Untuk itu, Dimyati melanjutkan, negara perlu menciptakan lingkungan riset yang baik, sehingga mendorong generasi muda untuk melakukan riset.
"Tahun ini sudah ada dana abadi riset, anggarannya Rp 990 miliar. Dana tersebut akan bertambah setiap tahunnya. Hasil dari pengelolaan dana tersebut yang akan digunakan untuk pembiayaan riset," kata Dimyati menuturkan.
Hasil pengelolaan dana tersebut, kata Dimyati, akan diberikan kepada perguruan tinggi, lembaga penelitian, maupun masyarakat yang melakukan penelitian. Dana riset itu juga bisa diajukan oleh perorangan.
"Sehingga terjadi pemerataan bagi siapapun yang melakukan riset," kata Dimyati.
Baca juga: Mendorong Guru SD Menjadi Peneliti
Selain itu, pihaknya juga mendorong agar industri juga melakukan riset. Saat ini persentase anggaran riset Indonesia lebih banyak dari pemerintah yakni 84 persen. Sebanyak 16 persen sisanya berasal dari industri.
Menurut Dimyati, hal ini terjadi karena banyak industri yang lebih memilih membeli inovasi dari luar dibandingkan melakukan riset sendiri. Untuk itu, ia menegaskan, perlu adanya insentif bagi industri yang melakukan riset dengan pengurangan pajak.
Tinggalkan Komentar