Cari

Aktivis: Pendidikan Kunci Ubah Nasib Anak Papua

Ilustrasi Pixabay

 

Aktivis pendidikan dari organisasi Kitong Bisa Graceshella Mambrasar mengatakan pendidikan merupakan kunci untuk mengubah nasib anak-anak di Papua dan Papua Barat menjadi lebih baik.

"Pendidikan merupakan kunci untuk mengubah nasib anak-anak Papua dan Papua Barat menjadi lebih baik. Saya akan memperjuangkan hak kaum marjinal, khususnya anak-anak dari ekonomi lemah, untuk memperoleh akses pendidikan yang layak," ujar Graceshella di Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.

Graceshella yang akrab disapa Shelly menambahkan kebijakan program pendidikan harus memberikan akses pendidikan yang berkualitas, seperti program afirmasi, atau pemberian hak khusus.

Menurut Shelly, apa yang dilakukan pemerintah untuk Papua sudah cukup baik. Akan tetapi permasalahannya adalah korupsi dan kolusi dalam proses penyeleksian dan pemberian beasiswa harus ditiadakan. 

"Semua orang, tanpa memandang hanya dari kelompok suku tertentu saja, memiliki hak yang sama," kata Shelly menegaskan.

Selly menuturkan bahwa bentuk-bentuk korupsi dan kolusi dalam pemberian beasiswa itu secara tidak langsung merupakan bentuk diskriminasi.

"Saya akan terus menyuarakan hal ini agar terjadi perubahan ke depannya, khususnya di Tanah Kelahiran saya, yaitu Tanah Papua," kata Shelly.

Sebelumnya, Selly yang merupakan Ketua Delegasi Pemuda Provinsi Papua dan Papua Barat itu bertemu dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan. Ia merupakan perwakilan "Foreign Policy Community of Indonesia" (FPCI).

Dalam pertemuan itu, FPCI yang datang bersama dengan mantan Wamenlu Dinno Patti Djalal membawa draf visi Indonesia tahun 2045 yang digagas generasi muda dalam Konferensi Merancang Visi Indonesia 2045.

Penggagas FPCI, Dino Patti Djalal, mendorong masyarakat untuk juga menyokong terlaksananya strategi perubahan yang tertuang dalam draf tersebut ke dalam aksi-aksi nyata, atau program-program kerja yang terintegrasi. Hal ini dilakukan demi perubahan Indonesia lebih baik.

Berita Selanjutnya
Oktober 2019, Kemdikbud Hidupkan Kebudayaan Lewat Pekan Kebudayaan Nasional
Berita Sebelumnya
Pemkab Bangka Barat Minta Kepala Sekolah Kuasai Teknologi

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar