Ilustrasi ruang kelas, Foto: Pixabay
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, mulai menggencarkan sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 untuk jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN).
Sosialisasi perdana dilaksanakan di perguruan tinggi Islam negeri tersebut, melibatkan 40 sekolah tingkat SMA dan Madrasyah Aliyah atau 80 peserta yang berasal dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong (PADAGIMO).
"Pelibatan dan keterlibatan semua pihak termasuk pihak sekolah, akan mempercepat pengembangan perguruan tinggi ini di Sulawesi Tengah," kata Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Palu, Abidin Djafar di Palu, Jumat, 8 Februari 2019.
SPAN merupakan salah satu instrumen atau jalur penerimaan mahasiswa baru tahun 2019, selain dua jalur lainnya yaitu UM-PTKIN dan Mandiri/lokal di IAIN Palu.
Dalam sambutannya Abidin mengemukakan, komponen civitas akademik IAIN Palu di bawah kepemimpinan Prof Sagaf Pettalongi tengah berupaya mengalihkan status perguruan tinggi dari IAIN Palu menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palu.
"Kita mendapat sinyal dari Kementerian Agama, bahwa IAIN Palu bisa beralih status menjadi UIN pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi," ujar Abidin.
Ia mengutarakan, salah satu syarat untuk peralihan status dari IAIN Palu menjadi UIN yakni meningkatkannya jumlah mahasiswa baru.
Karena itu, Abidin melanjutkan, peran pihak sekolah untuk memasukkan alumninya di IAIN Palu, sangat penting dan berarti bagi perguruan tinggi Islam negeri terbesar di Sulteng itu.
Ia menambahkan, maju dan berkembangnya PTKIN, IAIN Palu akan menjadi kebanggaan seluruh komponen masyarakat di Sulawesi Tengah.
Sementara itu Ketua Panitia SPAN, UM-PTKIN dan Mandiri, Askar Ahmad menerangkan, sosialisasi yang sama telah dilakukan di tahun sebelumnya.
Saat ini, Askar menjelaskan, IAIN Palu berhasil mendapat 3.000 jumlah pendaftar lewat keseluruhan jalur penerimaan yang diberlakukan.
Tahun 2019 itu, IAIN Palu menargetkan jumlah penerimaan mahasiswa baru yang lulus seleksi tiga jalur tersebut sebanyak 2.500 orang.
Angka ini meningkat, bila di banding dengan penerimaan mahasiswa tahun 2018 yang mencapai kurang lebih sekitar 1.700 orang.
"Nah, sosialisasi ini selain untuk memperkenalkan sistem penerimaan jalur SPAN, ini juga untuk membangun silaturahim dan keakraban," kata Askar.
Salah satu syarat yang harus diperhatikan oleh sekolah untuk mendaftarkan alumninya, kata Askar, yakni akreditasi sekolah.
"Sebelum mendaftarkan siswa-siswinya sekolah harus mendaftar terlebih dahulu di jalur SPAN. Pendaftaran itu diikutkan dengan akreditasi sekolah sebagai salah satu syarat," kata Askar menjelaskan.
Tinggalkan Komentar