Cari

Korban DBD Meningkat, Menkes Minta Pihak Sekolah Kuras Bak Air Jelang Libur

Ilustrasi bak mandi di sekolah, Foto: Pixabay

 

Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta agar pihak sekolah menguras bak air menjelang libur akhir pekan atau libur panjang. Ini dilakukan guna mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti sebagai hewan penular penyakit demam berdarah.

Dalam keterangannya di Kantor Kemenkes, Jakarta, Nila Moeloek menyarankan hal tersebut karena melihat data penderita penyakit demam berdarah lebih banyak dialami oleh anak-anak.

"Kita lihat data banyak anak-anak yang terkena. Ini di sekolah masih banyak gunakan bak air, ini sering sekali seperti hari ini Jumat, besok tidak sekolah, itu baknya berisi air tergenang, air besih, jentik nyamuk itu akan ada di sana," kata Nila, Jumat, 1 Februari 2019.

Oleh karena itu, Nila menekankan, penting untuk mengosongkan air yang ada di kamar mandi sekolah menjelang hari libur. Tujuannya, agar tidak menjadi tempat berkembangbiak nyamuk penular demam berdarah.

Nila menjelaskan, pengendalian dan pencegahan penyakit demam berdarah dapat dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk dengan menurunkan populasi nyamuk.

Dengan begitu, Nila melanjutkan pihaknya berharap tidak ada manusia yang digigit nyamuk dan tertular virus demam berdarah.

Baca jugaHingga Akhir Januari, Penderita Penyakit DBD di Malut Tercatat 112 Orang

Selain meminta pihak sekolah, Nila juga menyarankan agar masyarakat menjaga kebersihan rumah agar tidak ada sarang nyamuk. Salah satunya juga dengan cara menguras air yang tergenang agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Ia mencontohnya, beberapa tempat yang bisa menyimpan air adalah tanaman. Menurutnya, sela-sela dahan apabila terguyur air hujan, seperti tanaman pisang kipas, dapat menyimpan air. Selain itu juga tanaman yang ditaruh di dalam vas yang berisi air. Ia mengkhawatirkan adanya jentik nyamuk akan berkembang biak di daerah tersebut. 

Baca juga2 Penderita DBD Meninggal, Dinkes NTT: Jumlahnya Menjadi 15 Orang

Data terbaru kasus DBD di seluruh Indonesia per tanggal 1 Februari 2019 sudah mencapai 15.132 orang. Dari kasus tersebut terdapat kematian akibat kasus DBD sebanyak 145 jiwa.

Berita Selanjutnya
Menang Program Poin Renovasi Sekolah, 2 SMA di Kalteng Raih Jutaan Rupiah dari Telkomsel
Berita Sebelumnya
2 Penderita DBD Meninggal, Dinkes NTT: Jumlahnya Menjadi 15 Orang

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar