Ilustrasi suasana belajar di sebuah kampus, Foto: Pixabay
Tim Beasiswa Stuned menyarankan agar para pelamar beasiswa untuk studi di Belanda memilih jurusan yang berorientasi pada masa depan. Sebagai negara dengan ekonomi modern dan spesialisasi di bidang hukum, Belanda menjadi destinasi bagi mahasiswa Indonesia untuk mendalami berbagai bidang ilmu tersebut.
"Mengetahui kemampuan diri dan memilih jurusan yang sesuai dengan tantangan di masa depan menjadi aspek penting yang dinilai dari pelamar beasiswa," kata Koordinator Tim Beasiswa Stuned Indy Hardono dalam konferensi pers Holland Scholarship Day di Jakarta, Sabtu, 19 Januari 2019.
Indy menambahkan, jurusan tersebut sebaiknya yang selaras dengan perkembangan teknologi. Indy mengatakan, jurusan hukum dan teknologi di Tilburg University adalah salah satu yang paling diminati oleh mahasiswa baik nasional maupun internasional.
"Keilmuannya mengarah ke tren big data dan Industri 4.0," kata Indy.
Selain kejelian dalam memilih jurusan dan mendapatkan informasi yang lengkap bukan hanya tentang persyaratan, seorang pelamar beasiswa juga diharuskan mengerti lebih dalam mengenai latar belakang dan tujuan dari setiap beasiswa sehingga dapat membantu mempertajam motivasi.
"Hal ini yang biasanya kurang disadari oleh para pencari beasiswa yang biasanya hanya berfokus pada usaha memenuhi persyaratan semata seperti skor IELTS, GPA, atau LoA," kata Indy.
Untuk itu, menurut Indy, penting bagi pelamar beasiswa melengkapi dokumen yang disyaratkan dan meningkatkan kualitas pernyataan motivasinya (motivation statement).
Salah satu pelamar beasiswa yakni Towy Aryanosa (31). Ia adalah lulusan jurusan hukum Universitas Padjajaran. Ia pun mencari beasiswa untuk melanjutkan studi hukum dan teknologi di Tilburg University, Belanda.
Towy menilai, jurusan yang dipilihnya itu sangat penting untuk mengembangkan industri layanan hukum di Tanah Air yang masih konvensional, padahal keadaan sudah dihadapkan pada pesatnya perkembangan teknologi.
"Saya mempelajari bahwa perkembangan teknologi selalu selangkah lebih maju daripada perkembangan hukum. Menurut saya penting sekali untuk kita bisa mengejar ketertinggalan itu karena di Indonesia sendiri UU ITE kita belum bisa mencakup perkembangan teknologi yang ada," kata Towy.
Karena itu, laki-laki yang bekerja di sebuah firma hukum sejak 2010 itu ingin belajar dari Belanda mengenai penerapan regulasi yang tepat untuk menyikapi perkembangan teknologi. Ia berencana melamar beasiswa Stuned yang cukup populer untuk warga Indonesia. Beasiswa ini menitikberatkan pada faktor keunggulan dan keterkaitan dengan area prioritas kerja sama Indonesia-Belanda. Program beasiswa Stuned, pada tahun ini telah berjalan selama 20 tahun. Sejak pertama kali diluncurkan, pemerintah Belanda mendanai secara penuh beasiswa ini.
StuNed merupakan beasiswa bilateral yang telah menghasilkan lebih dari 4.500 alumni dari berbagai disiplin ilmu. Selain StuNed, pemerintah Belanda juga memberikan jalur beasiswa lain yaitu Orange Tulip Scholarship (OTS), Holland Scholarship, dan Orange Knowledge Programme (OKP) bagi warga Indonesia.
Tinggalkan Komentar