Foto: Usnplash
Schoolmedia News, Jakarta – Pesatnya perkembangan di kawasan perkotaan sekarang ini disebabkan dari adanya urbanisasi. Setiap tahun, banyak para pendatang dari desa yang ingin berpindah dan menetap di kota. Mereka ingin tinggal di kota karena fasilitas dan layanan di kawasan perkotaan jauh lebih baik daripada di daerah pedesaan. Pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan mengakibatkan kebutuhan lahan juga meningkat.
Meningkatnya kebutuhan lahan menyebabkan fungsi alih lahan menjadi permukiman. Tidak bisa kita pungkiri bahwa sejumlah bencana alam yang terjadi juga dipengaruhi oleh perilaku buruk manusia yang tidak peduli dengan alamnya. Wajar saja jika bumi ini sudah tidak kuat menahan segalanya dan akhirnya bencana alam lah yang menjadi akibat terbesar dari perbuatan buruk manusia..
Tapi, sekarang ini sudah mulai banyak kota di penjuru dunia yang peduli dengan lingkungannya. Mereka melakukan yang segala cara untuk bisa melindungi lingkungan agar tidak menjadi rusak. Berikut beberapa kota di dunia yang ramah lingkungan seperti Schoolmedia News rangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: 4 Cara Efektif agar Cepat Tertidur, Mudah Dipraktikkan
1. San Fransisco
Inovasi adalah kunci dari kota San Fransisco untuk bisa mempertahankan lingkungannya untuk tetap sehat. San Fransisco sudah lama melarang penggunaan plastik untuk sehari-hari bahkan menjadi negara pertama di Amerika yang melakukan ini. Program kompos juga dijalankan untuk mengurang sampah makanan yang menyebabkan emisi gas di udara menurun. Fasilitas recycle juga diterapkan di sana, tidak hanya membuang sampahnya saja. Transportasi umum yang disediakan pun mulai digalakkan untuk menggunakan hybrid-diesel sehingga bisa lebih ramah lingkungan juga.
2. Vancouver
Vancouver tepat berada di antara laut, hutan, dan gunung. Tidak hanya didukung oleh lingkungannya saja tetapi warga di Vancouver pun sadar untuk menjaga lingkungan yang sudah diberikan kepada mereka secara cuma-cuma. Warga Vancouver menanami wilayah mereka dengan hijau-hijauan, penuh dengan kebun-kebun. Bahkan mereka menargetkan diri untuk mendapatkan predikat "The World Greeniest City" di tahun ini.
3. Cape Town
Cape town mencoba untuk menjadi kota yang eco-friendly dengan cara menggunakan pembangkit tenaga angin untuk menghasilkan energi. Dan sudah melakukannya lebih dari 10 tahun yang lalu. Cape town juga menyediakan jalur khusus sepeda untuk menggalakkan penggunaan kendaraan bermotor pribadi, begitu juga dengan transportasi umumnya. Sudah banyak juga warga Cape town yang menanam sayuran mereka sendiri dan menggunakan solar panel.
4. Curitiba
Warga di Curitiba dikenal lebih suka bepergian dengan menggunakan transportasi umum sehingga kota ini bisa menghasilkan karbon dioksida yang rendah. Pemerintah di Curitiba sangat aktif mendukung untuk melestarikan lingkungan salah satunya melalui program dengan menukarkan sampah mereka, maka ia bisa mendapatkan tiket bus, makanan bahkan uang.
Baca juga: 6 Manfaat Telur yang Jarang Diketahui, Bisa Obati Luka
5. Singapore
Meskipun wilayah Singapura jauh lebih kecil dibandingkan Indonesia, tapi teknologi mereka jauh lebih modern. Salah satunya adalah penggunaan solar panel sebagai sumber listrik mereka. Singapura juga meluncurkan sebuah karnival Clean and Green Singapore yang mengajak warganya untuk lebih menjaga lingkungan. Beberapa programnya seperti zero waste, 3R (reduce, reuse, recycle), penanaman pohon, dan masih banyak program lainnya.
6. Stockholm
Pemerintah Stockholm menggalakkan warganya untuk mengurangi bahan bakar fosil dan bisa beralih ke bio-fuel. Mereka bahkan menargetkan untuk menghilangkan semua penggunaan bahan bakar fosil di tahun 2040. Stockholm pernah mendapatkan penghargaan European Green Capital. Mereka secara aktif mulai mengusahakan penggunaan energi yang efisien baik untuk bangunan, kendaraan, operasi-operasi yang mereka lakukan. Selain itu mereka juga mengefisienkan penggunaan air.
7. Copenhagen
Kota ini terkenal dengan warganya yang menyukai menggunakan sepeda kemana pun mereka pergi yang menyebabkan kualitas udaranya pun sangat baik. Bahkan hotel-hotel pun menyediakan sepeda sebagai sarana transportasi untuk tamu-tamunya. Memakan makanan organik pun menjadi tren di Copenhagen, membuat banyak warganya menanam berbagai jenis tanaman untuk mereka makan atau sekedar untuk mereka pelihara.
8. Oslo
Di pusat kota Oslo, tempat parkir di jalan sudah diubah menjadi jalur sepeda, bangku, dan taman kecil. Pada awal 2019, kota ini menghilangkan 700 tempat parkir. Tujuannya, untuk mengajak orang agar tidak mengemudi di pusat kota. Selain itu, pemerintah kota Oslo juga telah menambah stasiun pengisian untuk mobil listrik dan memperbanyak tempat parkir untuk pengemudi disabilitas.
Tinggalkan Komentar