Schoolmedia News Jakarta --- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyerahkan penghargaan Liputan6 Award dalam Kategori Pemberdayaan Masyarakat kepada Margaretha Subekti, dalam acara yang berlangsung di Studio 5 Emtek, Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Selasa (20/5/2025).
Penghargaan ini diberikan atas dedikasi Margaretha selama lebih dari 40 tahun dalam memberdayakan perempuan dan penyandang disabilitas yang hidup dalam keterbatasan. Sejak tahun 2008, ia mendirikan Rumah Pekerti di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, sebagai ruang aman dan pusat pembinaan bagi puluhan perempuan disabilitas serta anak-anak terlantar.
Melalui Rumah Pekerti, Margaretha tidak hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan seperti memasak, menjahit, dan menenun. Ia menggagas koperasi simpan pinjam berbasis sampah, mengolah limbah menjadi produk kreatif, menanam ribuan pohon mangrove, dan menjalin kerja sama dengan hotel-hotel lokal untuk mempromosikan pangan tradisional.
Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa keteladanan seperti yang ditunjukkan Margaretha merupakan kekuatan sosial yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan-tantangan kemanusiaan saat ini.
âMasalah-masalah di masyarakat, termasuk yang menjadi tanggung jawab kami, misalnya membantu disabilitas, memperkuat pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah, perlu dukungan para relawan, dukungan masyarakat,â ujar Menko PMK.
Menko PMK juga mengapresiasi peran media, khususnya Liputan6, yang telah menghadirkan ruang apresiasi bagi para pekerja sosial di berbagai daerah. Ia berharap, upaya yang telah dilakukan tersebut dapat memicu munculnya lebih banyak pekerja sosial dan inovator yang membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.
âLiputan6 SCTV membuatnya luar biasa. Karena tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan motivasi dan penghargaan,â ungkap Pratikno.
Menko PMK turut menyerukan agar seluruh elemen bangsa âpemerintah, masyarakat sipil, media, dunia usaha, hingga individuâ bersatu dalam menciptakan ekosistem sosial yang lebih adil, inklusif, dan berpihak kepada kelompok rentan.
âKeteladanan seperti ini harus kita angkat, kita dukung, dan kita tularkan. Karena membangun Indonesia tidak cukup dari atas ke bawah, tapi juga harus dari bawahâdari gerakan masyarakat yang peduli,â pungkasnya.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar