
Schoolmedia News Jakarta == Perjalanan panjang Muhammad Atha Kesaka Yusel akhirnya berlabuh pada kabar terbaik yang selama ini ia perjuangkan. Alumni MAN Insan Cendekia (IC) Serpong angkatan 2025 itu resmi menjadi salah satu penerima Turkiye Burslari Scholarshipââ¬âbeasiswa penuh dari Pemerintah Turkiââ¬âuntuk menempuh pendidikan dokter di Gazi University, Ankara.
Atha, putra dari pasangan Muhammad Yusuf dan Evelyne Nida Tiotantra, sejak SMP sudah menautkan tekad untuk belajar di luar negeri. Keinginannya tersebut bukan sekadar angan. Dorongan kuat untuk membuka cakrawala global membuatnya memilih melanjutkan studi ke MAN IC Serpongââ¬âmadrasah unggulan binaan Kementerian Agama RI yang dikenal sebagai kawah candradimuka para siswa berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan internasional.
Mimpi Atha menjejak dunia internasional mulai diuji saat ia mengikuti seleksi program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (KL-YES) di kelas 10. Setelah melewati seleksi administrasi, wawancara, hingga group dynamics, langkahnya terhenti di tahap akhir.
ââ¬ÅWaktu itu rasanya berat, tapi saya pikir mungkin bukan jalannya,ââ¬Â kenang Atha.
Kesempatan lain datang melalui program AFS, namun karena bersifat self-funded, Atha memilih menahan diri. Ia ingin sesuatu yang bisa ia perjuangkan sepenuhnyaââ¬âbeasiswa penuh untuk studi sarjana.
Ditempa Organisasi dan Prestasi
Atha bukan sekadar siswa yang andal di akademik. Bakat kepemimpinannya sudah tampak saat ia menjadi Presiden Badan Eksekutif Murid di SMP As-Syifa Boarding School Subang (2020ââ¬â2021). Ketika di MAN IC Serpong, ia kembali dipercaya menjadi Ketua OSIS periode 2023ââ¬â2024.
Di tengah aktivitas organisasi yang padat, Atha aktif dalam klub debat dan penelitian ilmiah. Ia menorehkan prestasi di berbagai kompetisi nasional hingga internasional, khususnya pada bidang kesehatan dan teknologi Artificial Intelligence (AI).
Debat mengasah ketajaman berpikir dan public speaking-nya, sementara penelitian membuka jalan bagi minatnya pada dunia medis dan isu-isu ilmiah mutakhir.
Atha dan Dua Komunitas yang Menyentuh Ribuan Anak Muda
Bersama rekan-rekannya, Atha turut membangun dua komunitas sosial, yakni Sa-Fun, yang fokus mengedukasi remaja tentang hemat energi dan energi terbarukan, Masetasia, komunitas edukasi dan riset mengenai demensia.
Kedua komunitas ini membuat Atha tumbuh sebagai remaja dengan kepedulian besar pada isu lingkungan, sosial, dan kesehatan.
Sejak kelas 11, Atha memulai persiapan serius untuk studi luar negeri: IELTS, TOEFL iBT, hingga SAT. Semua dijalani bersamaan dengan tuntutan akademik dan segudang kegiatan organisasi.
ââ¬ÅSempat burn out, tapi saya belajar mengatur ulang prioritas,ââ¬Â ujarnya.
Diterima di 21 Kampus Top Dunia
Memasuki kelas 12, Atha mengirimkan aplikasi ke berbagai universitas dunia. Meski fokus pada kedokteran, ia juga mendaftar ke bidang Hukum, Hubungan Internasional, hingga Public Policyââ¬âmenyesuaikan peluang beasiswa yang tersedia.
Hasilnya mencengangkan: 21 Letter of Acceptance (LoA) dari kampus-kampus ternama di Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Australia, Hong Kong, Turki, hingga Universitas Indonesia.
Namun sebagian besar hanya menyediakan pembebasan biaya kuliah. Atha membutuhkan beasiswa penuh agar tidak membebani orang tua.
Beasiswa demi beasiswa ia kejar. Dua kali ia gagal meraih Beasiswa Garuda. Pada akhirnya, Atha memutuskan menjalani kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Namun takdir berkata lain. Kabar Mengejutkan dari Ankara Di akhir Agustus, sebulan setelah kuliah di UI berjalan, email yang tak disangka datang. Atha dinyatakan sebagai penerima Turkiye Burslari Scholarship untuk program Kedokteran di Gazi University salah satu kampus terbaik di Turki.
Kabar itu sontak disambut suka cita oleh Kepala MAN IC Serpong, Hilal Najmi. ââ¬ÅMeski diterima di 21 kampus top dunia, Atha tetap gigih mengejar beasiswa penuh. Ia tidak mudah menyerah. Hari ini perjuangan itu terbayar, ungkap Hilal.
Ia menambahkan, capaian Atha menjadi bukti bahwa lulusan madrasah mampu bersaing secara global, sejalan dengan visi Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia.
Bagi Atha, Terpilihnya ia sebagai penerima beasiswa penuh merupakan jawaban atas kerja keras bertahun-tahun.
Mohon doa semuanya, semoga saya bisa menjalani studi dengan lancar, ilmunya bermanfaat dan memberikan kontribusi bagi keluarga, bangsa, negara, dan agama, tutupnya.
Kini Atha resmi memulai langkah barunya di Ankara. Mimpi menjadi dokter yang mengabdi untuk masyarakat luas kini bukan lagi sekadar cita-citaââ¬âmelainkan kenyataan yang tengah ia bangun hari demi hari. Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar