Cari

Nusa Tenggara Barat, Kab. Lombok Tengah

Workshop Pendidikan Kemendikdasmen dan DPR-RI di Lombok Tengah, Komitmen Komisi X DPR RI dalam Menyusun UU Sisdiknas yang Inklusif dan Berkeadilan



Workshop Pendidikan Kemendikdasmen dan DPR-RI di Lombok Tengah, Komitmen Komisi X DPR RI dalam Menyusun UU Sisdiknas yang Inklusif dan Berkeadilan

Schoolmedia News Jakarta — Sebanyak 120 guru dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Menengah menghadiri kegiatan workshop yang diselenggarakan oleh Komisi X DPR RI berkolaborasi dengan Direktorat PAUD, Kemendikdasmen di Lombok Tengah, Rabu (18/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk menyerap aspirasi dan memperkuat kualitas pendidikan nasional dari tingkat paling dasar.

Workshop dibuka Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kerja (Panja) Revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Lalu Hadrian menekankan pentingnya pembaruan UU No. 20 Tahun 2003 yang telah berlaku selama 22 tahun.


 "Kami mendorong penggunaan metode kodifikasi dalam merevisi UU pendidikan, agar tercipta satu regulasi yang terintegrasi dan sistematis. Hal ini penting untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan akses bagi masyarakat," ungkapnya melalui zoom meeting. Hadir dalam pembukaan Workshop Pendidikan, Widyaprada Ahli Utama Direktorat PAUD, Dr Abdul Kahar M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah dan Ketua Himpaudi Lombok Tengah. 

Menurutnya, revisi UU Sisdiknas tidak hanya menyatukan regulasi yang selama ini terpisah-pisah, tetapi juga bertujuan untuk mengatasi ketimpangan akses dan kualitas pendidikan, memperkuat peran guru, dan mengantisipasi perkembangan teknologi digital yang semakin pesat.

Komisi X DPR RI juga membuka ruang dialog yang luas dengan perwakilan sekolah, pesantren, lembaga pendidikan nonformal, organisasi guru, serta Dinas Pendidikan setempat. Isu-isu penting seperti efektivitas anggaran pendidikan, kesiapan wajib belajar 13 tahun, dan sinergi antara pendidikan umum dan keagamaan menjadi fokus utama dalam diskusi.

Lalu Hadrian menegaskan, penyusunan naskah akademik dan draf revisi UU Sisdiknas ditargetkan rampung dalam masa sidang berjalan, dengan tetap menjunjung tinggi prinsip inklusivitas, keadilan, dan keberagaman.

PAUD Investasi Negara 

Dalam konteks penguatan pendidikan sejak usia dini, Lalu Hadrian juga menekankan bahwa penyiapan SDM unggul tidak bisa dilakukan secara instan. Pendidikan anak usia dini memegang peranan strategis dalam membentuk karakter, nilai-nilai dasar, dan fondasi kecerdasan.

 "Kami di Komisi X DPR RI memandang penguatan PAUD sebagai investasi jangka panjang yang amat penting. SDM unggul tidak lahir secara tiba-tiba. Ia terbentuk melalui proses pendidikan yang konsisten, berkualitas, dan dimulai sejak dini," tuturnya.

Ia menyoroti pentingnya masa usia dini sebagai golden age, di mana perkembangan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual anak berlangsung sangat pesat. Oleh karena itu, kualitas layanan PAUD harus menjadi prioritas nasional, apalagi di era disrupsi teknologi saat ini.

Guru menjadi ujung tombak dari keberhasilan pendidikan anak usia dini. Maka, workshop seperti ini sangat penting untuk membekali guru dengan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan baru agar mampu menghadapi tantangan zaman secara adaptif.

"Guru PAUD harus memiliki kapasitas profesional yang baik, mampu mengamati perkembangan anak secara menyeluruh, dan menjadi teladan dalam interaksi sosial yang sehat," ujarnya.

Workshop ini tidak hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas, tetapi juga membangun kolaborasi antar-lembaga demi mewujudkan sistem pendidikan anak usia dini yang kuat dan bermutu. Lalu Hadrian menyampaikan komitmen Komisi X DPR RI untuk terus mendukung penguatan PAUD dari berbagai aspek.

Di akhir sambutannya, Lalu Hadrian menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir secara langsung. Namun, ia menitipkan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru PAUD, yang disebutnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, atas dedikasi dan cinta mereka terhadap anak-anak Indonesia.

"Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini, insya Allah akan berdampak besar bagi masa depan anak-anak Indonesia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Katalisator Kualitas Layanan

Sementara itu Widyaprada Ahli Utama Direktorat PAUD, Dr Abdul Kahar dalam kesempatan itu mengataka Workshop ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas layanan pendidikan di Lombok Tengah dan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, dengan menjadikan PAUD sebagai fondasi utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global.

"Jangan biarkan mimpi besar Indonesia pupus karena lalai dalam menyiapkan generasi penerusnya. Bonus demografi hanya akan menjadi anugerah jika anak-anak kita dibekali sejak dini dengan pendidikan yang berkualitas," ujarnya. 

Jika tidak, lanjutnya bukan Indonesia Emas yang kita raih, melainkan Indonesia Cemas karena gagal menyiapkan pondasi manusianya, atau bahkan Indonesia Lemas karena tidak kuat berdiri menghadapi tantangan global.

Dikatakan masa depan Indonesia dimulai dari bagaimana kita mendidik anak-anak kita hari ini. Maka, mari kita kuatkan komitmen untuk menjadikan layanan PAUD sebagai garda terdepan dalam menjemput masa depan bangsa.

Peliput Eko B Harsono 




Berita Regional Sebelumnya
Perlu Strategi Khusus Perang Melawan Malaria di Papua. Target Bebas Malaria 2030

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar