Perkuat Sinergi Lintas Sektor Percepat Penurunan Stunting di Indonesia
Schoolmedia News Jakarta â Upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia terus diperkuat melalui sinergi lintas sektor. Salah satu langkah strategis dilakukan Kementerian Kesehatan RI dengan resmi meluncurkan Program Pengampuan Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Provinsi Jawa Barat. Peluncuran ini dilakukan dalam kegiatan Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di Auditorium Pusat Pelayanan Ibu dan Anak Terpadu, RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa penurunan angka kematian ibu dan bayi adalah isu serius yang berdampak langsung pada keselamatan nyawa. âKalau Jawa Barat bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi, maka angka nasional juga ikut turun. Karena 17% kematian ibu dan bayi terjadi di Jawa Barat,â ujarnya.
Program ini menjadi model intervensi komprehensif yang melibatkan rumah sakit pengampu nasional dan jejaring fasilitas kesehatan lokal, dengan fokus awal di tiga kabupaten prioritas: Bogor, Garut, dan Bandung. Direktur Jenderal Kesehatan Layanan Primer dan Komunitas, dr. Endang Sumiwi, menjelaskan bahwa program ini mencakup standardisasi SOP klinis, penguatan sistem rujukan, pelatihan berkelanjutan, dan mentoring langsung oleh RS pengampu.
Dalam kegiatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif. Ia mendorong kebijakan seperti pemeriksaan kesehatan pranikah, bekal makanan sehat dari rumah, dan sertifikasi kesehatan bagi pedagang jajanan sekolah. Data menunjukkan prevalensi stunting di Jawa Barat kini turun ke 15,9%, jauh di bawah rata-rata nasional 19,8%, sebuah capaian yang diapresiasi langsung oleh Menkes.
---
Kontribusi Kementerian Pendidikan dalam Penurunan Stunting: Peran Direktorat PAUD
Sementara itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) turut mengambil peran penting dalam program percepatan penurunan stunting. Kesadaran bahwa pendidikan dan kesehatan saling terkait mendorong integrasi berbagai inisiatif PAUD dengan program intervensi gizi dan tumbuh kembang anak.
Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan Direktorat PAUD antara lain:
Integrasi Pendidikan Gizi Sejak Dini: Modul pembelajaran PAUD kini memuat materi tentang gizi seimbang, kebersihan diri, dan pola makan sehat, yang diajarkan kepada anak dan orang tua secara simultan.
Kampanye Orang Tua Hebat: Melalui platform âOrang Tua Hebatâ, Direktorat PAUD mendorong partisipasi aktif keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi, stimulasi, dan pengasuhan anak secara optimal.
Pelatihan Guru PAUD: Pendidik PAUD dibekali pelatihan tentang identifikasi dini risiko stunting dan pendekatan edukatif untuk mendorong perilaku hidup sehat di lingkungan keluarga.
Kemitraan dengan Puskesmas dan Posyandu: Dalam banyak wilayah, layanan PAUD berkolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk melakukan pemantauan rutin tumbuh kembang anak dan pemberian makanan tambahan (PMT).
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari gerakan nasional Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, yang menekankan pentingnya kesehatan dan kesiapan anak sebelum memasuki pendidikan dasar.
Pentingnya Sinergi Pendidikan dan Kesehatan
Penurunan stunting tidak hanya berbicara soal gizi dan layanan kesehatan. Keterlibatan sektor pendidikan, khususnya PAUD, sangat penting karena masa usia dini adalah periode emas perkembangan otak dan fisik anak.
Program Pengampuan Layanan KIA di Jawa Barat menunjukkan bahwa intervensi kesehatan berbasis data, didukung oleh sistem rujukan yang solid dan pelatihan berjenjang, sangat efektif. Namun, agar intervensi ini berkelanjutan, perlu dukungan dari lingkungan terdekat anak, terutama keluarga dan lembaga pendidikan.
Kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan Kemdikbudristek dapat diperkuat dengan:
Sinkronisasi data stunting antara fasyankes dan PAUD untuk intervensi tepat sasaran.
Penempatan kader kesehatan atau nakes pendamping di satuan PAUD prioritas.
Program literasi gizi bagi orang tua dan guru PAUD. Dengan pendekatan holistik dan integratif lintas sektor seperti ini, Indonesia memiliki peluang besar menurunkan stunting secara berkelanjutan.
Penulis Eko Harsono
Tinggalkan Komentar