Cari

Jawa Barat, Kab. Bandung Barat

Polemik Sekolah Rakyat Versus SLBN A Bandung, Tidak Ada Pengusiran Siswa



Schoolmedia News Bandung --- Komisi Nasional Disabilitas (KND) meluruskan isu yang beredar terkait dugaan pengusiran siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran, Bandung. KND menegaskan bahwa informasi itu merupakan bentuk miskomunikasi yang kini telah diselesaikan bersama para pihak terkait.

“Ada dinamika di media sosial soal anak-anak kita di SLBN A Pajajaran yang merasa terancam relokasi atau bahkan diusir dari tempat belajar. Kami pastikan tidak ada pengusiran. Kami juga sudah bertemu semua pihak di Jawa Barat dan bersama-sama meluruskan miskomunikasi ini,” ujar Plt. Ketua Komisioner KND, Jonna A. Damanik, dalam kunjungannya di Bandung, Minggu (18/5/2025).

Jonna menegaskan bahwa setelah dilakukan klarifikasi menyeluruh, tidak ditemukan adanya kebijakan pengusiran dari Kementerian Sosial terhadap aktivitas belajar mengajar SLBN A Pajajaran. Proses pembelajaran dipastikan tetap berjalan seperti biasa.

“Tidak ada sama sekali kebijakan pengusiran dari Kementerian Sosial terkait keberadaan SLBN A Pajajaran, bahkan dalam konteks penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Sentra Wyata Guna,” tegasnya.

Lebih lanjut, Jonna menjelaskan bahwa jika memang diperlukan relokasi sementara, hal itu semata-mata karena sedang berlangsungnya renovasi infrastruktur di kawasan Sentra Wyata Guna Bandung. Renovasi ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan dan ruang belajar yang lebih inklusif.

“Kalaupun ada relokasi, itu karena kebutuhan renovasi infrastruktur. Kita juga sudah sepakati, jika nanti Sekolah Rakyat hadir di sana, maka akan berjalan berdampingan secara damai,” jelas Jonna.

Ia menegaskan bahwa KND akan terus mengawal pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas serta memastikan bahwa setiap kebijakan dijalankan dengan pendekatan inklusif dan penuh penghormatan. â€œAnak-anak kita di SLBN A Pajajaran akan tetap menjalani proses belajar seperti biasa, tanpa gangguan,” tandasnya.

Dengan selesainya klarifikasi ini, masyarakat diimbau untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya. Semua pihak diajak untuk mendukung terciptanya lingkungan pendidikan inklusif yang harmonis, saling menghargai, dan bisa berjalan berdampingan.
Kepala SLB Negeri A Pajajaran Kota Bandung, Gun Gun Guntara, menegaskan mendukung penuh rencana pendirian Sekolah Rakyat di Kompleks Wyata Guna. 

Menurutnya, program ini merupakan langkah positif yang dapat berjalan berdampingan dengan kegiatan pendidikan di SLB Negeri A Pajajaran.

“Pada intinya saya dan teman-teman sangat menyambut program Sekolah Rakyat ini, terlebih karena lokasinya berdampingan dengan SLB Negeri A Pajajaran,” ujar Gun Gun dalam keterangannya, Sabtu (17/5/2025).

Gun Gun juga menegaskan bahwa tidak ada penolakan dari pihak SLB Negeri A Pajajaran terhadap Sekolah Rakyat. Ia menjelaskan bahwa kegaduhan yang sempat muncul hanyalah persoalan miskomunikasi yang kini sudah diluruskan melalui rapat koordinasi antara Kemensos, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya.

“Permasalahan kemarin itu hanyalah mis komunikasi. Kami tetap mendukung keberadaan Sekolah Rakyat ini,” katanya.

Ia menyebutkan, hasil pertemuan terbaru telah menghasilkan kesepakatan bahwa Sekolah Rakyat dan SLB akan berjalan berdampingan, tanpa mengganggu kegiatan belajar-mengajar di masing-masing institusi. Karena itu, ia berharap ke depan tidak ada lagi polemik yang muncul di masyarakat.

“Kami siap melaksanakan kegiatan ini bersama-sama dan berdampingan. Yang penting, perlu ada koordinasi yang lebih intensif agar tidak muncul asumsi-asumsi yang menimbulkan keresahan, terutama bagi orang tua siswa,” lanjutnya.

Gun Gun juga mengingatkan bahwa baik SLB maupun Sekolah Rakyat sama-sama membutuhkan kepastian dan dukungan dari semua pihak. â€œMari kita sama-sama dukung Sekolah Rakyat yang berdampingan dengan SLB Negeri Pajajaran ini,” kata dia.
Berita Regional Selanjutnya
Pelaksanaan SPMB 2025-2026 Pemda Jawa Tengah 23 Juni - 5 Juli
Berita Regional Sebelumnya
Momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025, Kalsel Kawal SPMB yang Transparan dan Inklusif

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar