Schoolmedia News Samarinda --- Komisi X DPR dan Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi melakukan sinergitas dan kolaborasi menggelar acara Workshop Pendidikan dengan tema "Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan Anak Usia DIni" di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (22/8) yang mendapat sambutan positif seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kalimantan Timur.
Kegiatan dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari Dinas Pendidikan KabupatenKota di Provinsi Kalimantan Timur, Pokja Bunda PAUD se Kalimantan Timur, pengurus organisasi profesi dan pendidikan dan tenaga pendidik se Kalimantan Timur, Guru Penggerak PAUD dan Kepala Sekolah Penggerak.
Pembicara kunci dalam kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi X DPR, Dr Ir Hetifah Sjaifudin, MPP dengan kata sambutan disampaikan Plt Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (Dit PMPK) Kemendikbudristek, Aswin Widhiyanto, ST, M.A dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Dr H Asli Nuryadin.
Pada kegiatan tersebut, Direktorat PAUD mensosialisasikan sejumlah program unggulan yang menjadi fokus perhatian Kemdikbudristek antara lain; Perencanaan Berbasis Data (PDB) yang disampaikan Ketua Kelompok Kerja Data, Perencanaan dan Penjaminan Mutu, Dra Mareta Wahyuni M.Pd, Program PAUD Holistik Integratif disampaikan Ketua Kelompok Kerja Publikasi, Komunikasi dan Advokasi Kebijakan, Noor Ilman Saputra dan Program Sekolah Penggerak disampaikan oleh Ketua Kelompok Kerja Inovasi dan Transformasi, Aria Ahmad Mangunwibawa, S.Psi, M.Pd dan Dona Paramita S.Psi, M.Pd.
Platform Merdeka Mengajar
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Kelompok Kerja Data, Perencanaan dan Penjaminan Mutu, Dra Mareta Wahyuni M.Pd mendorong agar seluruh satuan pendidikan anak usia dini, guru serta orangtua murid PAUD di Kalimantan Timur untuk memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang dipersembahkan untuk mempermudah guru mengajar sesuai kemampuan murid, menyediakan pelatihan untuk tingkatkan kompetensi, serta berkarya untuk menginspirasi rekan sejawat.
Platform Merdeka Mengajar adalah aplikasi yang dirancang untuk memudahkan para guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Bukan hanya sekedar aplikasi, platform Merdeka Belajar juga turut membantu para guru untuk mengembangkan dirinya secara mandiri.
Untuk mengakses platform Merdeka Mengajar, para guru harus melakukan registrasi akun secara mandiri di website belajar.id atau dengan bantuan Operator Satuan Pendidikan di masing-masing sekolah.
"Platform Mereka Mengajar dapat digunakan sebagai bahan untuk mengajar. Para guru dimudahkan dengan perangkat ajar yang terdapat di platform tersebut, asesmen murid, dan analisis diagnostik literasi dan numerasi dengan cepat sesuai tahap capaian perkembangan peserta didik," ujar Mareta.
Perangkat ajar yang bisa didapatkan yaitu Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), bahan ajar, modul proyek, buku murid dan asesmen. Tidak hanya dapat diakses secara online, perangkat-perangkat ajar tersebut juga dapat diunduh.
Pada bagian asesmen murid, para guru dapat mengetahui level kompetensi murid, informasi dari proses dan hasil pembelajaran, mencari asesmen berdasarkan fase dan mata pelajaran serta menerima proses penilaian yang dilakukan secara otomatis.
Fungsi selanjutnya yaitu belajar. Maksudnya, guru dapat memperoleh pelatihan secara mandiri dan berkualitas. Tak hanya itu, guru juga akan mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas.
Dalam pelatihan mandiri, guru akan diberikan topik pelatihan, modul pelatihan, latihan pemahaman, cerita reflektif dan aksi nyata. Aksi nyata ini biasanya implementasi dari topik pelatihan yang dipraktekkan secara langsung kepada siswa di sekolah.
Pada fungsi berkarya, para guru dapat membangun portofolio dan memampang hasil karyanya di Platform Merdeka Belajar dalam bentuk video. Nantinya, mereka dapat saling berbagi satu sama lain dan memberikan umpan balik (feedback).
Selain itu, lanjut Mareta, saat ini Direktorat PAUD juga memiliki Platform PAUD PEDIA yang tersedia melalui operator sistem berbasis Android yang dapat diunduh di Google Playstore maupun operator sistem iOS untuk perangkat gawainya.
"Siapa disini yang belum mengunduh PAUDPEDIA dan tahu apa saja yang tersedia disitu. Kalau belum berarti guru dan tenaga pendidik tidak kekinian. Silahkan guru dan tenaga pendidik PAUD untuk membuka platform kita PAUDPEDIA yang dibuat untuk mendukung Platfor Merdeka Belajar," ujar Mareta.
Transformasi Melalui PBD
Transformasi menuju PAUD Berkualitas yang dilakukan melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD) merupakan bagian dari visi pendidikan Indonesia masa depan.Untuk tingkat satuan PAUD, Direktorat PAUD menargetkan pada tahun 2022 ini 10% satuan PAUD telah melaksanakan PBD dan akan meningkat pada tahun 2023 ditargetkan menjadi 25 % satuan PAUD di Indonesia telah menerapkan PBD.
Dalam melakukan PBD ditingkat satuan PAUD, tentunya dibutuhkan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak. Diantaranya melakukan sinergi, kolaborasi serta kemitraan dnegan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud Ristek di Tingkat Daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, organisasi mitra PAUD dan juga Pusat Kegiatan Gugus.
Seperti diketahui, lanjut Mareta, visi pendidikan nasional yang ditetapkan pemerintah yaitu “Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.”
Guna mewujudkan visi pendidikan Indonesia, dikeluarkan kebijakan Merdeka Belajar bagi tercapainya pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dilakukan melalui menjadikan Pendidikan Berkualitas yang memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter. Dan terciptanya pemerataan akses layanan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara akan memastikan bahwa kelompok-kelompok yang termarginalkan dan sulit mendapat akses pendidikan akan dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.
Berbagai kebijakan Merdeka Belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia sudah diluncurkan. Dan saat ini Kemendikbudristek telah meluncurkan 21 episode Merdeka Belajar. Dan terkait dengan Rapor pendidikan diluncurkan pada episode ke 19.
"Jadi Rapot Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data itu merupakan salah satu bentuk transformasi pendidikan demi terwujudnya PAUD Berkualitas sejalan dengan visi pendidikan Indonesia yang tengah dikembangkan Kemdikbudristek," ujarnya.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar