Cari

Bali, Kab. Badung

Redam Penularan Virus HIV/AIDS, KPA Badung Sasar Mahasiswa

SumberL Freepik

 

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Badung menggandeng 45 mahasiswa dari perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta di Badung, Bali untuk mengikuti Pelatihan Mahasiswa Peduli Aids. Komisi ini berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas keberadaan mahasiswa peduli AIDS untuk menyosialisasi dan menanggulangi penyebaran virus HIV/AIDS di Badung.

Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Badung yang juga Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, di Nusa Dua mengatakan, keberadaan mahasiswa peduli AIDS harus ditingkatkan dan didukung oleh semua pihak. 

"Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan HIV-AIDS dan mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta di Badung," ujar I Ketut Suiasa, di Nusa Dua, Rabu, 24 April 2019.

 

Baca jugaPengadaan Gagal di 2018, Penderita HIV Aids Terancam Tak Bisa Konsumsi Obat Antiretroviral

 

Suiasa menjelaskan, kegiatan ini sangatlah strategis untuk meningkatkan kualitas pembangunan manusia di Badung melalui pencetakan kader-kader terbaik. Tugas kader tersebut, kata Suiasa, adalah untuk menyosialisasikan bagaimana mengantisipasi, menanggulangi dan menangani bahaya HIV/AIDS dan juga bahaya dari pemakaian narkoba.

"Negara sudah menyatakan darurat dan perang terhadap narkoba. Pelatihan tersebut merupakan suatu gerakan dan upaya untuk menjaga karakter serta jati diri bangsa dalam penanggulangan HIV AIDS," kata Suiasa.

Berdasarkan data, kasus HIV dan AIDS di Badung meningkat tajam beberapa tahun terakhir. Tercatat, jumlah kasus hingga bulan Desember 2018 sebanyak 2.199 kasus.

Dari jumlah tersebut, orang yang terjangkit berasal dari berbagai daerah yang terdaftar di KPA Kabupaten Badung. Mereka terdiri dari HIV sebanyak 1.518 kasus dan AIDS sebanyak 681 kasus. Sedangkan kelompok umur yang paling tinggi terinfeksi yakni usia 20-49 tahun yaitu sebanyak 90,5 persen dari total kasus.

Menurut Suiasa, sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS, seorang pengidap membutuhkan waktu lima tahun. Maka usia terendah saat terinfeksi adalah sekitar 15-24 tahun dengan jalur penularan terbesar adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.

“Kaum muda yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS baru 21,3 persen. Hasil ini perlu mendapat perhatian khusus agar bagaimana kaum muda dapat mencegah penularan HIV-AIDS, Perlu dikembangkan jumlah generasi muda yang memahami dan mengerti secara komperehensif tentang bahaya HIV AIDS. Kemudian selain untuk diri sendiri, nantinya mereka ini diajak untuk bergerak bersama menyosialisasikan ke masyarakat dan lingkungan khususnya generasi muda," Kata Suiasa.

 

Baca jugaBanyak Kasus HIV/AIDS, Koalisi Aids Indonesia: Kita Butuh Lembaga Independen Lintas Sektoral

 

Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Mahasiswa Peduli HIV/AIDS  Putu Sunadyati berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang HIV-AIDS, narkoba dan kesehatan reproduksi di lingkungan perguruan tinggi negeri dan swasta di wilayah Badung.

"Kami ingin meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan perguruan tinggi, meningkatkan pengetahuan HIV AIDS, narkoba dan kesehatan reproduksi pada mahasiswa di Kabupaten Badung," kata Sunadyati. 

Berita Regional Selanjutnya
Ada Kompetisi Pariwisata, Wagub Harapkan Jabar Jadi Provinsi Pariwisata Indonesia
Berita Regional Sebelumnya
Ada 38 Adegan, Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Mutilasi Guru Tari

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar