Schoolmedia News Sanggau --- Bunda PAUD Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Arita Apolina memberikan apresiasi kepada Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atas bantuan serta pembinaan yang diberikan kepada 416 lembaga PAUD di Kabupaten Sanggau sehingga upaya untuk peningkatkan mutu PAUD Berkualitas diharapkan dapat segera terwujud dan akses layanan PAUD dapat diperluas serta dirasakan manfaatnya.
"Sinergitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam hal ini antara Direktorat PAUD dengan Dinas Pendidikan Pemda Kabupaten Sanggau serta Bunda PAUD dan lembaga atau satuan PAUD berjalan sangat baik. Kami mengapresiasi pembinaan, bimbingan serta bantuan yang telah diberikan sehingga upaya menjadikan PAUD Berkualitas semoga dapat segera tercapai," ujar Arita Apolina kepada PAUDPEDIA disela acara
Pertemuan Bunda PAUD se Kalimantan Barat menggelar pertemuan Koordinasi Advokasi Bunda PAUD Kabupaten/Kota secara luring dan daring di Hotel Ibis Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa - Kamis (17-19/5).
Dikatakan, dari 15 Kecamatan, 163 Desa dan Enam Kelurahan yang terdapat di Kabupaten Sanggau, hampir seluruh desa telah mendapat aksew layanan PAUD meski kondisinya sangat beragam. Saat ini seluruh Bunda PAUD ditingkat Kecamatan serta Desa telah seluruhnya dikukuhkan. Dan lembaga PAUD HI yang telah terakreditasi A ada sebanyak 3 lembaga dan akreditasi B terdapat 64 lembaga PAUD. "Selama pandemi covid-19 ditengah keterbatasan serta kondisi geografis yang sangat berat bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Sanggau serta SKPD yang lain saya sebagai Bunda PAUD terus memotivasi guru, orangtua dan siswa agar terus belajar," ujar Arita.
Sinergitas Layanan Melalui Rapat Koordinasi Bunda PAUD se Provinsi Kalimantan Barat dibuka KetuaTim Penggerak PKK Kalbar, Hj. Lismaryani Sutarmidji yang juga Bunda PAUD Kalbar. Pada kesempatan itu Lismaryani mengatakan kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan akses serta kualitas PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di Kalimantan Barat. Hj. Lismaryani menyadari, pemenuhan layanan PAUD di Kalbar menjadi tanggung jawab bersama, baik keluarga, pemerintah, dan juga masyarakat.
Pengembangan anak usia dini holistik-integratif adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi.
Lebih lanjut dijelaskan, pada momen ini diharapkan Bunda PAUD dapat memberikan kontribusi, serta masukan-masukan positif untuk meningkatkan layanan PAUD, pengelolaan program, mutu proses pembelajaran, dan akses layanan, sesuai kewenangan dan mekanisme yang berlaku holistik-integratif.
“Pandemi memberikan dampak terhadap semua sektor, termasuk PAUD. Bagi anak, belajar adalah bemain. (Pembelajaran) dalam bentuk jarak jauh tentu dirasakan sangat berbeda bila dibandingkan dengan di satuan pendidikan, baik dari proses, metode, respons terhadap materi pelajaran dan kesehatan mental-sosial. Pembelajaran jarak jauh tidak boleh dibebani dengan target capaian kurikulum,” ungkapnya.
Wanita nomor satu di Kalimantan Barat ini berharap, meskipun sudah ada beberapa daerah yang telah melaksanakan pertemuan tatap muka terbatas, namun dia berpesan supaya dilakukan pembinaan terhadap pengelolaan Program PAUD. “Harus ada koordinasi maupun kerja sama yang saling menghargai antarkomponen,” tutup Hj. Lismaryani.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar