Cari

Kalimantan Barat, Kota Pontianak

Pembangunan Ibu Kota Negara Di Kalimantan Timur, Diharapkan Mengakomodir Karya Arsitektural Rumah Betang Suku Dayak.

Presiden Joko Widodo Dalam Pengumuman Sayembara Gagasan Desain Kawasan Ibu Kota Negara. Foto: Youtube/Setneg

Schoolmedia News, Pontianak – Dayak International Organization (DIO) dan Majelis Hakim Adat Dayak Nasional (MHADN) mengusulkan agar perencanaan design pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, mengakomodir karya arsitektural rumah betang Suku Dayak.

Usulan tersebut disampaikan dalam surat DIO dan MHADN kepada Presiden Indonesia, Nomor: 02/IV/DIO/2021 dan Nomor 04/IV/MHADN/2021, pada (5/4). Dalam suratnya mencakup 8 (delapan) point yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. 

Pertama, Kami menyambut baik kebijakan Bapak Presiden Republik Indonesia, untuk meminta masukan dan sumbangan pemikiran masyarakat luas dalam tahap pra-disain final. Kedua, Masyarakat Suku Dayak tetap mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, melalui trilogi peradaban Kebudayaan Dayak, yaitu hormat dan patuh kepada leluhur, hormat dan patuh kepada orangtua, serta hormat dan patuh kepada negara.

Ketiga, Trilogi peradaban kebudayaan Dayak dimaksud, sebagai pembentuk karakter dan jatidiri manusia Suku Dayak beradat, yaitu berdamai dan serasi dengan leluhur, berdamai dan serasi dengan alam semesta, berdamai dan serasi dengan sesama, serta berdamai dan serasi dengan Negara. Keempat, Kita kaya akan arsitektural tradisional, salah satunya karya arsitektural rumah betang dari masyarakat Suku Dayak di Kalimantan, dapat diakomodir sebagai karya arsitektur Istana Negara yang membanggakan rakyat Indonesia.

 

Baca juga : Persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru, Beberapa Sekolah Lakukan PPDB Online Melalui schoolmedia

 

Kelima, Perlunya design arsitektural tradisional rumah betang Suku Dayak, dalam mewujudkan identitas lokal dalam integrasi regional, nasional dan internasional. Keenam, Filosofi rumah betang (rumah memanjang tiang panggung) adalah simbol persaudaraan, persatuan, kebersamaan, kejujuran, kesetiaan, musyawarah dan mufakat bagi masyarakat Suku Dayak di Kalimantan.

Ketujuh, Rumah betang memiliki kekayaan (heritage) dalam seni bangunan dan keseniannya, seni yang tercipta dari agama sebagai produk budayanya, benda seni yang memiliki ruh, dan nilai estetika yang tinggi, dan juga merupakan peninggalan sejarah yang bermakna tinggi dalam perjalanan kehidupan leluhur dan kebudayaan masyarakat Suku Dayak. Kedelapan, Rumah betang memiliki nilai historis dan sakral, merupakan bentuk permukiman awal dan mata rantai kebudayaan masa lampau, kini dan masa mendatang bagi masyarakat Suku Dayak di Kalimantan.

Di laman akun facebook, Jumat (2/4), Jokowi mengatakan pada tahun 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengundang beberapa arsitek dan seniman untuk memberikan masukan dan gagasan mengenai bangunan ikonik di Ibu Kota Negara yang baru.

“Sejumlah usulan pun masuk. Salah satunya adalah pradesain Istana Negara karya seniman patung kenamaan, Nyoman Nuarta, ini. Usulan beliau sarat dengan filosofi lambang Burung Garuda sebagai pemersatu bangsa sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Jokowi berharap nantinya Istana Negara dapat menjadi cerminan bagi kemajuan bangsa. Bukan hanya dikenang sebagai tempat Presiden bekerja atau hanya menjadi simbol kebanggaan bangsa. Jokowi nantinya akan kembali mengundang para arsitek dan para ahli kainnya untuk melakukan pengkayaan pradesain menjadi basic desain Istana Negara.
 

Berita Regional Selanjutnya
Website UGM Raih Gold Winner Public Relation Award 2021
Berita Regional Sebelumnya
Komisi VIII DPR Apresiasi Program Sanitasi Berbasis Pesantren Di Tangerang

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar