Foto: USU
Schoolmedia News, Medan - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, menerima audiensi pengurus Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sumatera Utara. Audiensi tersebut berlokasi di rumah dinas rektor Jalan Universitas No. 44 Kampus USU, Medan, pada Senin (22/2).
Seperti yang dilansir dari usu.ac.id, Kamis 25/2), pengurus IAI Sumut yang diketuai oleh Boy Brahmana dalam audiensi tersebut menyampaikan beberapa aspirasi terkai perkembangan profesi arsitek dan juga pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) di USU.
Kabid Pendidikan IAI Sumut, Devin Defriza Harisdani, ST, MT, menyebutkan bahwa audiensi ini bertujuan untuk mendorong agar USU dapat lebih meningkatkan eksistensi PPAr sehingga nantinya USU mampu menghasilkan arsitek-arsitek yang memiliki kualifikasi terbaik.
"USU merupakan pilot project Nasional pertama yang mendatangani MoU dengan IAI untuk melahirkan arsitek. Kita tentunya pasti merasa bangga akan hal itu. Kalau kita tidak siap dengan program pendidikan arsitek, maka USU tidak akan bisa mencetak arsitek. Kita nanti hanya akan melahirkan sarjana arsitek saja," ucap Devin pada audiensinya.
Masih menurut Devin, USU juga harus tetap meningkatkan kapasitasnya dalam menampung para sarjana arsitek yang masuk ke PPAr. Hal tersebut harus dilakukan demi terjaminnya regenerasi profesi arsitek.
"Dengan kondisi yang ada sekarang ini, pasti sulit bagi USU untuk meng-cover semua hal. Kesiapan kita dalam penyelenggaraan pendidikan profesi arsitek harus lebih disempurnakan, sehingga nantinya dapat menjamin regenerasi arsitek," pungkasnya.
Sementara itu, Boy Brahmana yang merupakan Ketua IAI Sumut mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 400 arsitek yang bernaung di bawah IAI Sumut. Namun, dari total tersebut hanya sekitar 250 orang saja yang memiliki sertifikat arsitek.
"Setelah lulus dari PPAr, mereka nantinya akan menjadi kandidat arsitek. Kemudian akan melakukan program magang selama 2 tahun di kantor arsitek, baru akhirnya bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) dari Dewan Arsitek Indonesia," jelas Boy.
Boy kemudian melanjutkan penjelasannya, yang mana ia merasa bahwa program studi Arsitek sesungguhnya kurang profitable dibandingkan dengan prodi-prodi lain. Diharapkan kehadiran PPAr bisa menjadi sumber income tambahan bagi Universitas, dengan catatan jika dikelola dengan baik.
Rektor USU sendiri menyambut dengan baik kedatangan para pengurus IAI Sumut. Menurutnya, PPAr akan disesuaikan sesuai dengan konteks kekinian dan akan ditinjau kembali keberadaannya. Adapun hasil dari pembicaraan di audiensi tersebut akan ditindaklanjuti melalui kebijakan Rektor.
Penulis : Muahammad Irsyad
Editor : Eko Schoolmedia
Tinggalkan Komentar