Hujan disertai anggin kencang serta cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan. Warga ibu kota diminta waspada. Foto : Humas Pemprov DKI
Schoolmedia News, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta dansekitarnya yang menyebutkan hujan dengan intensitas rendah hingga lebat disertai cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah ibu kota tiga hari kedepan.
" Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur pada siang dan malam hari,"
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur pada siang dan malam hari," tulis peringatan dini BMKG di laman resminya, Sabtu (20/2).
Adapun cuaca untuk pagi ini seluruh wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kemudian pada siang hari, hujan lebat diprediksi terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Sedangkan wilayah Jakarta Pusat akan diguyur hujan sedang dan hujan ringan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Lalu untuk malam hari, hujan lebat diprediksi terjadi di Jakarta Barat, hujan sedang di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta hujan ringan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Baca Juga : Sebanyak 2500 Sekolah Tahun Ini Siap Ikur Program Sekolah Penggerak
Sedangkan prakiraan cuaca untuk dini hari, wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diprediksi berawan. Kemudian, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu akan diguyur hujan ringan.
Untuk suhu udara hari ini di Jakarta antara 23-32 derajat celcius dengan kelembapan udara 75-95 persen.
Potensi curah hujan dengan intensitas tinggi perlu diwaspadai oleh masyarakat, khususnya di Jakarta, pada 19-20 Februari 2021. Peringatan dini telah dikeluarkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Untuk itu, masyarakat diimbau waspada, Perintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga akan bersiaga dan mempercepat penanganan di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan maupun banjir
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, menyampaikan, hujan deras yang terjadi sejak Kamis (18/2) pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah. Berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat (19/2) pukul 17.00 WIB.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada menjelang siang - sore hari; Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara pada sore - malam hari. Prakiraan ini akan selalu diperbarui setiap ada perubahan angin dan pergeseran awan. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, karena diprediksi cuaca ekstrem juga terjadi hingga esok hari, 20 Februari 2021," ujar Sabdo, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Sabdo menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta telah mengerahkan personel dengan menggunakan pompa mobile untuk mempercepat penyedotan air di kawasan pemukiman dan jalan raya yang terdampak genangan. Pemantauan dan pengoperasian Pintu Air juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam mengalirkan air.
Sabdo juga menerangkan terkait durasi penanganan genangan dan banjir di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta berupaya menuntaskan genangan dan banjir dalam kurun waktu 6 jam. Perlu diketahui, durasi 6 jam tersebut dihitung sejak hujan berhenti dan tidak ada lagi luapan kali atau saluran.
"Mulai dihitungnya seperti itu, sejak tidak ada lagi luapan dan hujan juga sudah berhenti. Jika masih ada luapan dari Kali atau saluran, maka tidak bisa juga untuk mengaliri air. Untuk saat ini, sejumlah wilayah masih terdampak genangan lantaran adanya luapan PHB dan kali. Seperti yang terjadi di Jakarta Timur," terangnya.
Berdasarkan data terkini dari BPBD Provinsi DKI Jakarta, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan, akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi. Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.
"Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan," ungkapnya.
Tinggalkan Komentar