Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Minggu (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai. Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat lebih dari 400 pedagang di 93 pasar terinfeksi virus corona. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Schoolmedia News, Badung - Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Pengamanan Pasar Sutriono Edi menyampaikan bahwa ketersediaan dan keterjangkauan pangan di konsumen menjadi fokus kebijakan utama Kementerian Perdagangan. Hal ini disampaikan langsung pada saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR ke Provinsi Bali pada Selasa (17/2).
Para anggota Komisi VI DPR dan mitra kerjanya yang terdiri atas Kementerian BUMN, Badan Perlindungan Konsumen Nasional, BRI, Bank Mandiri, serta PT Pertamina melakukan kunjungan kerja ke sejumlah BUMN milik pemerintah yang ada di Bali.
Secara umum barang pokok nasional relatif stabil, namun ada beberapa barang yang memang mengalami kenaikan yang disebabkan adanya perayaan Tahun Baru Imlek dan bencana alam yang dialami beberapa daerah di Indonesia.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga barang pokok mendekati bulan puasa dan Lebaran 2021, Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait untuk melakukan kegiatan pasar murah untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau
Edi menjelaskan, dalam penanganan pandemi untuk pasar rakyat, pada 2020 Kemendag telah menyalurkan bantuan alat pelindung diri ke beberapa pasar di seluruh Indonesia. Bantuan yang diserahkan berupa masker, pelindung wajah, partisi plastik pembatas antara pedagang dan pembeli, semprotan disinfektan, dan bak cuci tangan portabel. Secara keseluruhan, Kemendag telah menyerahkan bantuan kepada 216 pasar di 67 kabupaten/kota pada 19 provinsi dengan jumlah masker sebanyak 625.014 buah, pelindung wajah 312.507 buah, partisi 79.240 buah, alat semprot 216 buah, dan bak cuci tangan portabel 432 buah.
Baca juga: Gunung Merapi: 12 Kali Luncurkan Lava Pijar Sejauh 1,5 Km
Kemendag mendorong para pedagang dan pengelola pasar rakyat untuk melakukan digitalisasi pasar dengan transaksi secara daring, baik melalui melalui platformmedia sosial maupun lokapasar. Untuk mendukung hal tersebut, Kemendag telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU),antara lain dengan Gojek dan Tokopedia.
Kemendag mendorong usaha mikro, kecil,dan menengah (UMKM) untuk beralih ke niaga elektronik dan melakukan pemasaran dengan platform lokakarya agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19.
Kemendag juga telah mengadakan kegiatan bimbingan teknis dan pendampingan untuk peningkatan kualitas produk yang dihasilkan.“Salah satunya, bekerja samadengan Group Accor danBNI. Hal ini bertujuan untuk memasarkan produk yang dihasilkan UMKM ke jaringan hotel Accor diwilayah Balidan daerah lainnya. Dengan BNI, Kemendag memfasilitasi pemberian akses pemodalan dengan syarat dan bunga yang ringan,”ujarnya
Untuk akses pasar, Kemendag melakukan pendampingan UMKM melalui kegiatan Export Coaching Program yang bertujuan untuk mencetak calon eksportir menjadi siap ekspor. Kegiatan ini diperuntukkan bagi para pelaku UMKM untuk menembus pasar mancanegara. Kegiatan Export Coaching Program bekerjasama dengan dinas yang membidangi perdagangan di daerah dengan memberikan pelatihan untuk calon eksportir agar dapat mempersiapkan seluruh aspek yang diperlukan dalam proses ekspor.
Terkait perjanjian dagang internasional, Kemendagakan mendirikan Export Center di Surabaya yang merupakan pengembangan dari FTA Center. Ruang lingkup daerah pelayanan Export Center ini meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timurdan Provinsi di Pulau Kalimantan.
“Export Center bertujuan untuk mempermudah pelaku usaha di daerah memperoleh akses informasi perkembangan terkini mengenai peluang ekspor,regulasi terkait ekspor,dan disampaikan oleh tenaga ahli berpengalaman yang mempunyai jejaring dengan pelaku usaha,” ujar Edi
Penulis : Keke Lovina
Editor : Burhan Schoolmedia
Tinggalkan Komentar