Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Asep Sukmayadi didampingi juri Kontes Robot Indonesia tahun 2020 memberikan keterangan terkait kompetisi ini, di Bandung, Jawa Barat, Foto: Dok. ITB
Schoolmedia New, Bandung - Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Institut Teknologi Indonesia menggelar Kontes Robot Indonesia secara daring. Kompetisi tahunan ini mempertandingkan 6 divisi lomba pada 16-24 November 2020.
Melansir dari laman ITB, enam divisi lomba itu yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Ketua Dewan Juri KRI Nasional Prof. Benyamin Kusumoputro mengatakan, KRI Nasional tahun 2020 diselenggarakan dalam beberapa tahap. Pada tahap awal seluruh calon peserta harus melalui dua kali seleksi (seleksi proposal dan seleksi kemajuan robot).
Peserta yang lolos seleksi diundang untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Tingkat Wilayah. Tim peserta dengan prestasi terbaik pada tingkat wilayah, diundang untuk mengikuti KRI Tingkat Nasional.
Baca juga: Hongaria Buka Program Beasiswa S1,S2 dan S3 untuk Indonesia, Tertarik?
Pada tingkat nasional, terdapat 150 tim peserta yang akan bertanding dari 67 perguruan tinggi yang berbeda.
"Karena pandemi Covid-19, maka penyelenggaran KRI Nasional 2020 harus diselenggarakan secara daring. Selain terkait dengan protokol kesehatan, dua tantangan utama yang harus dihadapi dalam pelaksanaan KRI Daring 2020 adalah fairness dan fairplay," ujarnya.
Fairness berarti semua tim memiliki kemampuan teknologi dan infrrastuktur pendukung yang sama. Sementara fairplay yakni semua tim yang mengikuti kontes bisa bermain dengan jujur dan tanpa melakukan kecurangan apapun.
Bentuk pertandingan dan penilaian disesuaikan dengan kondisi pelaksanaan secara daring tanpa mengurangi faktor kompetitif dan daya tarik masing-masing divisi.
Tim juri KRI tingkat nasional tahun 2020, Foto: Dok. ITB
Baca juga: Kembangkan Vokasi Maritim, Kang Emil Gandeng Britania Raya
Bertanding dari rumah
Para peserta akan bertanding di tempatnya masing-masing dan ditayangkan secara daring melalui mekanisme video conference. Sementara juri dibantu oleh panitia memandu pelaksanaan KRI serta melakukan proses penilaian secarat terpusat di ITB selaku tuan rumah.
Pelaksanaan KRI secara daring ini juga menekankan protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik di kampus peserta masing-masing maupun di lokasi ruang kendali penjurian.
KRI Tingkat Wilayah pada Oktober 2020 menjadi konsep kegiatan kompetisi robot yang diselenggarakan secara daring pertama kali di Indonesia dan dapat disaksikan secara langsung melalui siaran langsung YouTube.
Dia berharap, pelaksanaan KRI ini, dapat meneruskan dan meningkatkan kesuksesan penyelenggaraan kompetisi robot secara daring yang dicapai pada bulan Oktober lalu.
Sekretaris institut Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo mengapresiasi panitia penyelenggara yang telah menyelenggarakan KRI Tingkat Nasional secara daring di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris institut ITB, Prof. Widjaja Martokusumo sedang memberikan keterangan pers tentang penyelenggaraan KRI Nasional 2020, Foto: Dok. ITB
Baca juga: Kemenag Asesmen ke 269.711 Guru Hingga Pengawas Madrasah
Kesempatan untuk berinovasi
Dia mengatakan, ajang tersebut diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam berinovasi dengan ide-idenya, agar pemikiran dan gagasan mereka lebih terasa di masyarakat, lebih produktif, dan mampu berkarya.
"Kita perlu mengapresiasi kepada panitia dan mahasiswa yang sangat penuh dedikasi dalam mengikuti dan mendukung kegiatan ini, di tengah merebaknya pandemi Covid-19, yang terpaksa harus mengubah gaya hidup dan cara berkomunikasi, termasuk dalam mengadakan lomba seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Puspresnas Kemendikbud Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si. mengatakan, KRI adalah salah satu ajang untuk mengembangkan prestasi peserta didik yang merupakan tugas utama Puspresnas Kemendikbud. Puspernas memiliki 64 ajang talenta di semua jenjang dari SD sampai Perguruan Tinggi.
Dari ke-64 ajang tersebut, dibagi ke dalam empat klaster yaitu pengembangan prestasi di bidang sains, teknologi, inovasi, dan riset; pengembangan prestasi di bidang seni, bahasa, dan literasi; pengembangan prestasi di bidang kewirausahaan dan koperasi; dan pengembangan di bidang olahraga, kesehatan, dan jasmani.
"Ini adalah bentuk layanan kita (Puspresnas) untuk pengembangan dan pembinaan prestasi dari peserta didik yang mengampu apa yang Ki Hajar Dewantara sebut sebagai 'olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga' yang kita coba selenggarakan," ujarnya.
Baca juga: KPAI Minta Pembukaan Sekolah Tahun Depan Bukan Berdasarkan Zona
Ia mengatakan, selain itu tujuan utama diselenggarakan KRI tingkat nasional ini adalah menyiapkan peserta didik yang Pancasilais, diantaranya bercirikan karakter mandiri, kreatif, dan berakhlak mulia, serta tangguh.
Sejarah Kontes Robot Indonesia sudah berjalan sangat lama. Berawal pada tahun 1993 ketika PES-ITS (saat ini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) menyelenggarakan kontes robot pertama di Indonesia dengan nama Indonesia Robot Contest (IRC) 1993.
Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2003 kontes robot ini menjadi kontes robot nasional yang resmi diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan saat itu.
Tinggalkan Komentar