Cari

Jawa Tengah, Kota Surakarta

Tak Mungkin PSBB, Surakarta Pilih Isolasi Micil

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Surakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memilih isolasi wilayah skala mikro kecil (Micil) guna menekan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan isolasi wilayah akan lebih efektif untuk memutus penularan Covid-19 dari pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Solo ini tidak bisa lockdown  PSBB seperti yang diterapkan tanpa dukungan kabupaten sekitar. Karena kan centralnya di Solo," ujar Rudy sapaan akrabnya Selasa, 15 September 2020, seperti dilansir dari laman RRI. 

 

Baca juga: Saatnya Pemerintah Bijak Sikapi Generasi Muda Pecandu Narkoba (3-Selesai)

 

Oleh sebab itu upaya yang dilakukan Pemkot Surakarta selain memperketat aturan protokol kesehatan juga menerapkan pembatasan sosial atau isolasi wilayah bersekala micil. 

"Isolasi mikro kecil itu begitu ada yang terpapar (Covid-19) langsung melakukan isolasi wilayah satu RT/RW," ujarnya.

Rudy mengungkap, isolasi wilayah ini pernah diterapkan di kawasan Joyotakan, Kecamatan Serengan dan Manahan Kecamatan Banjarsari. Terbukti, penyebaran Covid-19 di wilayah itu juga berhasil dihentikan. 

Rudy juga menyampaikan, untuk logistik warga yang menjalani isolasi ditanggung Pemkot Surakarta. 

"Logistik kita kirim karena warga tidak boleh keluar maupun masuk wilayah itu," ujarnya.

 

Baca juga: Ikut Lomba Blog dan Vlog dari Kemdikbud, Yuk!

 

Rudy menegaskan Solo tidak akan menerapkan PSBB karena berpotensi akan menganggu roda perekonomian masyarakat. Selama pandemi corona roda perekonomian di Solo terus bergerak. Perputaran tersebut ditopang sebagian besar dari sektor pasar dan ekonomi kecil.

Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Solo Ahyani mengatakan dalam rapat dengan Menko Kemaritiman Solo dan Semarang menjadi Sorotan karena kasus covid tergolong tinggi. 

Pemerintah pusat meminta aksi nyata untuk menekan angka penularan dan meningkatkan kesembuhan.

"Semarang dan Solo tadi jadi catatan. Menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesembuhan dan menyasar langsung pada spot makro. Jadi lebih mengena," katanya.

Ahyani menyebut Kota Solo memiliki kasus tertinggi ke empat di Jawa Tengah setelah, Jepara, Kudus dan Semarang. Untuk menekan penyebaran Covid ini salah satu penekanan yakni dengan pengetatan protokol kesehatan, penerapan sanksi sosial. 

"Sanksi sosial terus kita lakukan. Razia masker dan sebagainya," ujarnya. 

Berita Regional Selanjutnya
Susah Belajar Online Picu Pasutri Habisi Nyawa Anaknya
Berita Regional Sebelumnya
Jakarta PSBB Lagi, Anies: Butuh Kekompakan

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar