Cari

Jawa Barat, Kota Bandung

117 ASN Pemkot Bandung Positif Covid-19

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Bandung - Sebanyak 117 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan uji usap. Para pegawai yang dinyatakan telah positif covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Yang terkonfirmasi positif 117 itu enggak cuma ASN, pegawai di lingkungan Pemkot Bandung," ujar Koordinator Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara di Gedung Balaikota, Bandung, Senin, 7 September 2020, seperti dilansir dari laman RRI. 

Selain itu,  Ahyani melanjutkan, pemeriksaan secara masif kepada pegawai dimulai sejak 27 Agustus dengan tujuan mencari kasus aktif agar segera diisolasi dan tidak menyebar. 

 

Baca juga: Internet Lemot, Jabar Gelar Sekolah Tatap Muka

 

Menurutnya, hasil 117 pegawai yang positif covid-19 didapat dari uji usap yang dilakukan kepada kurang lebih 1.900 pegawai.

"Pemeriksaan direncanakan ke 30 Kecamatan dan 32 SKPD. Pimpinan memilih 50 orang yang mobilitas banyak, bertemu orang banyak dan kontak dengan orang," paparnya.

Dinas Kesehatan mendata 117 orang yang positif covid-19 tinggal di daerah mana untuk dilakukan penyelidikan epidemologi di lingkungan rumahnya. Mereka menurutnya melakukan isolasi mandiri di rumah jika tanpa gejala dan di rumah sakit jika terdapat gejala.

"Zona Bandung masih oranye. (angka produksi) sangat dinamis naik turun tergantung temuan kasus positif. Kemarin 6 September 0.93 sebelumnya 0.80 sekian. Artinya semua harus waspada," katanya.  

 

Baca juga: BPK Plus Penabur Gelar Kompetisi Bahasa Inggris Tingkat SMP/SMA se-Kota Cirebon

 

Ahyani memaparkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemologi terkait pelacakan penyebab para pegawai tepapar covid-19. Menurutnya, pihaknya belum menemukan klaster baru dalam temuan kasus dan masih bersifat transmisi lokal. 

"Iya, (117) kebanyakan OTG, mereka pada ngantor. Lebih 80 persen covid 19 tidak menunjukkan gejala, yang ketemu 80 persen tanpa gejala dan tidak ditemukan berat," bebernya.

Ahyani mengutarakan, pelayanan di sejumlah dinas atau kecamatan yang diketahui pegawainya positif covid-19 ditutup sementara waktu untuk disterilisasi. Sedangkan pegawai yang negatif akan diatur lebih jauh terkait aktivitasnya di kantor.

 

Baca juga: Ledakan Sekolah di Surakarta, Diduga Bahan Kimia

 

Tes masif, kata Ahyani, dilakukan untuk mendeteksi penyebaran covid-19 serta memperlambat laju virus di masyarakat. Terlebih katanya kasus positif covid-19 banyak menyerang masyarakat tanpa gejala. 

"Yang paling utama semua masyarakat karena aktivitas bukan hanya kantor saja, jadi yang utama seluruh masyarakat baik di dalam rumah maupun diluar melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, berjaga jarak memakai masker, dijaga betul maka potensi penyebaran akan berkurang," imbuhnya.

Berita Regional Selanjutnya
Jakarta PSBB Lagi, Anies: Butuh Kekompakan
Berita Regional Sebelumnya
SMAN 9 Bandung Pinjamkan Gawai dan Kuota untuk PJJ Siswa

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar