Cari

Jawa Barat, Kab. Bogor

Semangat Kemerdekaan, Sekolah Ini Gelar Lomba Online

Sumber: RRI

 

Schoolmedia News, Jakarta - Peringatan HUT Ke-75 RI biasanya identik dengan aneka lomba tradisional. Namun kini, masyarakat harus waspada terhadap wabah Covid-19 sehingga dianjurkan untuk tidak berkerumun di tempat umum karena dianggap tidak aman, apa lagi menggelar lomba saat pandemi. 

Bahkan, ada pemerintah daerah yang melarang masyarakat untuk tidak merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia dengan menggelar kegiatan yang bakal mengundang banyak orang. 

Contohnya, Pemprov DKI Jakarta. Berdasarkan seruan Gubernur DKI Nomor 14 tahun 2020, warga diminta untuk tidak melakukan perayaan HUT RI yang berpotensi mengumpulkan massa dan kerumunan warga seperti lomba, panggung hiburan musik, hingga pawai.

 

Baca juga: Demi Keselamatan Siswa, Nadiem Didesak Kaji Sekolah Tatap Muka

 

Warga juga diimbau memperingati Kemerdekaan RI di rumah, sedangkan bagi yang masih berkegiatan harus berpedoman pada protokol kesehatan agar terhindar dari penularan Covid-19.

Hal serupa juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bupati Bogor Ade Yasin melarang warganya menggelar perlombaan 17 Agustus, yang sifatnya mengumpulkan banyak orang secara tatap muka.

Pasalnya, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah diperpanjang lantaran kasus penularan Covid-19 di Bumi Tegar Beriman itu masih terus bertambah. 

Meski demikian, kebanyakam masyarakat tak kehabisan akal untuk tetap merayakan HUT Kemerdekaan.

 

Baca juga: Komnas PA: Jangan Jadikan Anak Sebagai Kelinci Percobaan

 

Banyak dari mereka dan beberapa pihak menempuh cara lain agar nuansa kemerdekaan tetap dirasakan di tengah pendemi Covid-19. Salah satunya, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Umar Bin Abdul Aziz (Umbaz) yang terletak di Desa Sukmajaya, Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekolah ini tetap mengadakan lomba bagi murid-muridnya di tengah pandemi Covid-19. 

Namun, lomba yang dilaksanakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Lomba bertema 'Semangat Kemerdekaan' itu, SDIT Umbaz hanya menyelenggarakannya secara online.

Perlombaan memiliki dua kategori, yakni lomba foto dan video yang bertemakan 'Semangat Kemerdekaan'. Untuk lomba foto, setiap siswa diminta berpose saat sedang hormat atau mengepalkan tangan dengan menggunakan atribut bernuansa Merah Putih.  Sedangkan untuk video, siswa diminta menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya atau 17 Agustus. 

"Gagasan lomba ini kita buat karena melihat situasi saat ini, dimana Indonesia masih diguncang pandemi Covid-19. Ditambah dampaknya terlihat jelas, khususnya sekolah-sekolah yang sampai saat ini tidak ada kegiatan belajar tatap muka," ujar Kepala Sekolah SDIT Umbaz, Rangga Ramadhan, Senin, 17 Agustus 2020.

Ia melanjutkan, ini merupakan salah satu bentuk selebrasi yang paling mudah dilakukan dari rumah.

"Foto dan video ini juga bisa dinikmati oleh banyak orang karena bentuknya foto dan video. Jadi, tetap terasa perlombaannya," tuturnya. 

Rangga berharap, pandemi ini akan cepat berakhir, sebab, kegiatan belajar mengajar (KBM) yang saat ini diterapkan di tengah pandemi Covid-19 kurang efektif. Ia juga berharap adanya kebijakan dari pemerintah untuk mengizinkan para siswa belajar di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. 

"Harapannya semoga pandemi Covid-19 bisa cepat selesai dan teratasi dengan baik oleh pemerintah, terkhusus kepada Kementerian Pendidikan selaku yang bertanggung jawab atas kebijakan yang saat ini masih tetap kita taati," ujarnya.

 

Baca juga: Guru Kunjungi Siswa Solusi Belajar dari Rumah

 

Sementara itu, salah satu orang tua murid SDIT Umbaz, Nurlia menyambut baik perlombaan yang diadakan pihak sekolah tersebut. Menurutnya, perlombaan yang diadakan pihak sekolah itu merupakan kegiatan positif di tengah pandemi Covid-19.

"Menurut saya perlombaan yang diadakan pihak sekolah sangat bagus yah. Di tengah pandemi Covid-19 ini, pihak sekolah tetap memikirkan bagaimana caranya untuk tetap memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-75 Republik Indonesia dengan mengadakan lomba secara online," tuturnya.

Nurlia juga berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Ibu dua anak itu mengaku tak bisa menjadi pembimbing belajar yang baik bagi anaknya jika proses belajar terus dilakukan secara online atau daring. 

"Gimana yah, saya sih berharap KBM bisa dijalankan kembali dengan menerapkan protokol kesehatan. Karena proses KBM secara daring saya jadi pusing. Apalagi anak saya dua-duanya harus melakukan hal serupa (belajar daring). Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir," ucapnya. 
 

Berita Regional Selanjutnya
Pakar UGM: Ekonomi Indonesia Baru Bisa Pulih di Kuartal IV
Berita Regional Sebelumnya
Pelajar SDIT Islamicity Rayakan Kemerdekaan di Puncak Lawu

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar