Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Bandung - Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat masih cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19.
"Kondisi ini ditambah lagi, masih tingginya angka disparitas UMK ditingkat Kabupaten/Kota, yang berdampak pada minimnya produktivitas dan daya saing keterampilan yang ada di Jawa Barat," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 9 Agustus 2020.
Baca juga: Nadiem Minta Guru Prioritaskan Materi Esensial di Masa Pandemi Covid-19
Dengan kondisi ini, Taufik meminta Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah untuk membantu masalah ketenagakerjaan di Jawa Barat.
"Saya meminta bantuan arahan dari pusat dan Bu Menteri agar sarana dan prasarana pelatihan di Jawa Barat dan permasalahan lainnya dapat diatasi dengan baik," ujar Taufik berharap.
Baca juga: Ada #temanKIP, Kemdikbud Pastikan Manfaat KIP-K Tepat Sasaran
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat pada Februari 2020, dalam setahun terakhir jumlah pengangguran di wilayah ini bertambah 28.350 orang menjadi 1,87 juta orang.
Namun demikian, secara persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Barat turun 0,04% poin menjadi 7,69% dari sebelumnya 7,73%.
Tinggalkan Komentar