Cari

Aceh, Kota Sabang

Siswa Sabang Belajar Tatap Muka Tanpa Shift, Ini Penjelasan Pihak Sekolah

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Sabang - Semua siswa SMKN 1 Sabang dapat mengikuti proses belajar mengajar (PBM) tatap muka tanpa mekanisme pergeseran atau shift. Hal itu karena selain jumlah siswa minim, sekolah juga berinisiatif menggunakan ruang lebih luas.

Menurut Wakil Humas SMKN 1 Kota Sabang Sri Rahayu masuk, melansir dari laman RRI, PBM di sekolahnya tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Selain itu, pihaknya juga memfungsikan laboratorium komputer dan ruang rapat disana. Kehadirian seluruh siswa ini pun sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi.

“Jadi kita sistem belajarnya tidak bagi sift, memang instruksinya bagi sift, kita tidak melakukan itu karena kebetulan siswa kita sedikit jadi masih memenuhi kapasitas ruangnya untuk protokol kesehatan," ujarnya Rabu, 22 Juli 2020.

 

Baca juga: Menko PMK: Anak Jadi Penentu Masa Depan Indonesia

 

Ia melanjutkan, disarankan itu 18 orang per kelas, minimal setengah dari jumlah siswa. 

"Nah, kita kebetulan tercover untuk itu. Ada bebrpaa kelas yang memang jumlah siswanya banyak kita pindahkan dke ruang yang agak luas sperti ruang rapat dan laboratorium komputer yang belum difungsikan," ujarnya. 

Menurut Sri Rahayu, sistem belajar tatap muka masih menjadi harapan ketimbang melalui daring atau online. Sebab menurut dia, selain siswa terlihat lebih ceria, sekolah juga masih terkendala jaringan internet dan kemampuan siswa. 

Kondisi itu diperparah dengan kendati masuk tatanan kehidupan baru, beberapa jurusan masih terhambat praktek keluar daerah. Jurusan yang terhambat praktek siswanya diantaranya multimedia, perbengkelan dan jurusan perkapalan.

 

Baca juga: Kolaborasi untuk Pemerataan Digitalisasi dan Konektivitas Nasional

 

“Kalau yang lalu-lalu mereka sampai ke Medan, kalau Multimedia mereka mencari percetakan sendiri ke Medan, ke Meulaboh, bila Bengkel ke Bireun, Lhoksumawe dan kita izinkan selama dalam pantauan kita, Sekarang mau tidak mau kita atur ulang lagi”, ujarnya menambahkan.

Terkait itu, pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Ia berharap, agar siswa didik dapat segera praktek keluar daerah untuk memenuhi nilai siswa. Sekalipun kegiatan itu harus menerapkan sistem shift. 

“Yang Bisnis Manajemen bisa di Sabang, Perhotelan, bisa, yang sama sekali nggak bisa itu Multimedia, yang harus mencari percetakan, Ada satu (percetakan) di Sabang namun tidak bisa menampung banyak siswa," ujarnya.

Berita Regional Selanjutnya
Guru Besar UGM: Thermo Gun Tidak Bahayakan Otak
Berita Regional Sebelumnya
UNS Solo Ditutup Sementara, Satu Pimpinan Positif Corona, UTBK Tetap Jalan

Berita Regional Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar