Ilustrasi gangguan pada perkembangan fisik anak, Ilus: Pixabay
Dinas Kesehatan Aceh Jaya menyatakan kasus stunting atau anak dengan kekerdilan di Kabupaten Aceh Jaya masih sangat tinggi. Di tahun 2019 tercatat telah mencapai 814 kasus. Maka, perlu adanya pananganan bersama untuk menurunkan angka tersebut.
"Jumlah penderita stunting atau kondisi gagal pertumbuhan tubuh dan otak pada anak akibat kekurangan gizi mengalami peningkatan, sehingga perlu kolaborasi dari semua pihak untuk menekan angka ini," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Jaya Hasri di Aceh Jaya, Kamis, 7 Maret 2019.
Ia menyebutkan kasus stunting di Aceh Jaya pada tahun 2016 sebanyak 996 orang, pada tahun 2017 sebanyak 1.089 orang, dan pada tahun 2018 sebanyak 1085 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dari tahun 2016 ke tahun 2017 dan ada sedikit penurunan pada tahun 2018.
Baca juga: Atasi Stunting, Kemkes: Perhatikan Gizi Anak Pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
Hasri menjelaskan ada beberapa faktor penyebab stunting diantaranya kekurangan gizi dalam waktu lama yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1.000 hari pertama kehidupan).
Penyebab lainnya, kata Hasri, adalah rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani bagi anak. Kemudian pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab kekerdilan pada anak.
Baca juga: 80 Persen Anak Kurang DHA, Pakar: Bisa Pengaruhi Fisik dan Kepintaran Anak
Hasri menuturkan, untuk menurunkan angka stunting di Aceh Jaya yang diperlukan adalah koordinasi, kolaborasi, dan integrasi lintas bidang di Dinkes, dan juga semua pemangku kepentingan.
Hasri mengungkapkan, ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan diantaranya pemberian makanan yang tepat yakni pemberian makanan bagi bayi dan anak tingkat Posyandu oleh kader dan tenaga kesehatan. Selain itu, juga adanya pemantauan berat badan balita secara teratur di Posyandu dan Gerakan 1000 HPK atau Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Tinggalkan Komentar