Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi hari Selasa (30/7) sore meninjau dan memberikan semangat pada Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Lapangan Terbuka PPPON Cibubur, Jakarta, Foto: Kemenpora
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Sebanyak 68 calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari 34 provinsi di Indonesia siap bertugas saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta pada 17 Agustus 2019.
“Hari ini masa orientasi sudah dilaksanakan di Istana Merdeka. Mereka sudah melakukan observasi lokasi dengan memperhatikan titik-titik mana mereka akan bertugas nantinya,” kata Pembina Paskibraka Nasional Eka Imelda Novitasari disapa Ophy di Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019.
Ophy menjelaskan calon Paskibraka itu telah tiba di Jakarta sejak 25 Juli 2019. Pemusatan latihan secara intensif telah dilakukan, hingga latihan gabungan bersama peserta upacara yakni TNI dan Polri sudah dilaksanakan di Cibubur.
“Mereka masih disebut Capaska (calon Paskibraka) sebelum dikukuhkan Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2019 di Istana Negara sebagai Paskibraka Nasional,” ujar Ophy.
Baca juga: Kontingen Indonesia Raih Medali Emas di Kejuaraan Eastern Asia Chess
Para Capaska akan memulai kegiatan gladi pada 13 Agustus 2019 yakni gladi kader, gladi kotor hingga gladi bersih pada 15 Agustus 2019.
“Sampai saat ini semuanya sehat dan baik-baik saja, dan insya Allah mereka semua dapat bertugas dengan baik,” kata Purna Paskibraka Indonesia (PPI ) angkatan 1990 itu.
Terkait dengan tugas masing-masing Paskribaka saat pelaksanaan upacara, ia belum menyampaikan tentang siapa yang bertugas untuk pasukan pagi ataupun sore hari.
“Siapa jadi komandan pasukan hingga pembawa baki bendera, nanti ditentukan 17 Agustus 2019 sekitar pukul 7 pagi, karena mereka bertugas pukul 10 pagi,” katanya.
Selama masa karantina, Ophy menjelaskan, para Capaska tidak diperkenankan menggunakan alat-alat komunikasi. Untuk sementara waktu, alat komunikasi mereka disimpan oleh para pembina hingga tugas mereka selesai. Tetapi, para Capaska diizinkan untuk bertemu keluarga selama waktu karantina, di mana waktu kunjungan minimal seminggu sekali.
“Orang tua mereka juga diundang untuk menghadiri upacara di Istana Merdeka,” ujar Ophy.
Tinggalkan Komentar