Cari

Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Ini 3 Usulan Proyek Gubernur Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Juli 2019, Foto: Humas Setkab

 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan ada tiga proyek prioritas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayahnya. Proyek tersebut yaitu transportasi publik untuk konektivitas antar daerah, percepatan pembangunan Wilayah Bromo, Tengger, dan Semeru (BTS), dan masalah pelayaran (the cruise) di wilayah Probolinggo.

Khofifah menjelaskan, dilansir dari laman Setkab, pihaknya menyiapkan opsi publik transportasi yang lebih bisa memudahkan koneksitas di antara seluruh wilayah yang masuk Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya dan Lamongan) meskipun agak terlambat.

“Sekarang baru akan dibangun Surabaya Eastern Ring Road (SERR). Kita berharap bahwa selain SERR itu bisa dibangun maka koneksitas di antara satu kabupaten/kota di lingkungan ring 1 industri Jawa Timur itu akan disiapkan tambahan publik transportasi, termasuk di dalamnya adalah LRT (Light Rail Transit)," kata Khofifah kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Juli 2019. 

Ia melanjutkan, pihaknya juga ingin menambahkan intensitas kereta komuter.

 

Baca juga: Sudin Nakertrans: Paling Tinggi Penyumbang Pengangguran se-Jakarta Lulusan SMK

 

Tidak hanya sampai Lamongan, menurut Khofifah, tetapi juga sampai Tuban sekaligus untuk mengantisipasi proses permohonan refinery, karena kalau sudah jalan pasti membutuhkan intensitas transportasi yang lebih tinggi.

“Kemudian di jalur-jalur industrial estate kita juga ingin memberikan kemudahan dan pasti itu akan memurahkan pengangkutan barang dan jasa disekitar Gerbangkertasusila,” kata Khofifah.

Lalu, kata Khofifah, adalah BTS, wilayah Bromo, Tengger, Semeru, yang dulu sudah masuk PSN. Ia berharap akan ada percepatan pembangunan di wilayah BTS.

“Kita kan punya wilayah selingkar Wilis, wilayah selingkar Ijen, juga wilayah BTS, Bromo, Tengger, Semeru. Kita berharap kalau (sekarang) untuk orang melihat sunset atau sunrise itu jam 2 dini hari orang harus ke atas dan sangat kecil akses jalan untuk bisa keatas. Kita berharap misalnya ada cable car di situ,” kata Khofifah.

Terkait dengan usulan ini, ia meyakini, jika sudah disiapkan opsi-opsi tambahan yang bisa memudahkan akses bagi wisatawan untuk bisa ke Bromo sekaligus ke Tengger, maka wilayah ini akan menjadi destinasi yang akan menggairahkan pariwisata di Jawa Timur.

 

Baca juga: Sasar Dunia Pendidikan, BWI: Uang dari Milenial Bisa Bangun Peradaban

 

Kemudian usulan lain yakni The Cruise, menurut Khofifah, Pemerintah Provinsi ingin Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo itu juga akan dibantu oleh Pelindo III. Sebab, Pelindu III, kata Khofifah memiliki pelabuhan kecil di sekitar wilayah tersebut.

“Jadi kita ingin itu lebih luas dan lebih dalam lagi. Itu untuk BTS akan nyambung. Karena kalau sudah the cruise masuk di Probolinggo, dia akan juga masuk ke Kalianget untuk akses Sumenep. Di Kalianget itu ada Gili Labek yang nggak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Prototype lautnya snorkelingnya itu nggak kalah lah dengan Raja Ampat. Kemudian di sana ada Gili Iyang yang oksigennya terbaik di dunia kedua,” kata Khofifah.

Menurutnya, proses untuk memberikan penyiapan skill leverage dari bulan Maret juga sudah berjalan. Karena itu ia berharap ini akan memberikan multiplier efek yang luas, tidak hanya untuk PDRB Jawa Timur tapi juga akan memberikan dukungan pada PDB Nasional.

“Hanya boleh tiga kalau yang tak sampaikan pasti banyak. Saya ingin ada KEK untuk garam, kemudian kita berharap bahwa elektrifikasi masyarakat Jawa Timur itu bisa lebih dipercepat gitu,” ucap Khofifah sembari tersenyum. 

Lipsus Selanjutnya
HUT Polri, Jokowi Ingatkan Terorisme dan Radikalisme Masih Jadi Tantangan Serius
Lipsus Sebelumnya
365 Peserta Disabilitas Lulus SBMPTN 2019

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar