Schoolmedia News Jakarta --- Upaya pemerintah melakukan transformasi pendidikan melalui Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan mendapat sambutan positif dan hangat dari seluruh pemangku kepentingan dan ekosistem pendidikan nasional.
Meskipun masih seumur jagung, tepatnya delapan bulan semenjak diluncurkannya Merdeka Belajar Episode ke-24: Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan oleh Mendikbudristek pada 28 Maret 2023 lalu, namun telah terjadi kolaborasi serta sinergitas dari seluruh elemen serta komponen masyarakat.
Keterlibatan serta komitmen tujuh satuan kerja unit utama Kemendikbudristek mengawal kebijakan tersebut yang digulirkan guna mengakhiri miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada PAUD dan SD/MI/sederajat kelas awal (kelas 1 dan 2) yang masih sangat kuat di masyarakat berbuah manis.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek memberikan apresiasi terhadap peran serta organisasi mitra dan mitra pembangunan yang terlibat aktif dalam mewujudkan tiga target capaian perubahan yang harus dilakukan satuan pendidikan dalam melakukan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.
Demikian dikatakan Plt Direktur PAUD Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek, Komalasari ketika membuka Workshop Pembelajaran Mitra Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan di Jogyakarta, Senin (25/9). Kegiatan berlangsung 25 - 28 September 2023 yang dihadiri 90 Mitra Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan seperti Aisyiyah, Fatayat NU, Majelis Pendidikan Muhammadiyah, Majelis Pendidikan NU, PGI, organisasi guru PAUD, Himpaudi, IGTKI, IGRA, Bhayangkari dan sejumlah organisasi swadaya masyarakat lainnya,.
Disebutkan, tiga target perubahan tersebut pertama, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses PPDB pada SD/MI/sederajat. Hal ini dilakukan karena setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar. Selain itu, tes calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; serta Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 1 Tahun 2021, tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.
Selanjutnya, pada target capaian kedua, satuan pendidikan perlu menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama. Satuan PAUD dan SD/MI/sederajat dapat memfasilitasi anak serta orang tua untuk berkenalan dengan lingkungan belajarnya sehingga peserta didik baru dapat merasa nyaman dalam kegiatan belajar. Kemudian, satuan PAUD dan SD/ MI/ sederajat juga diharapkan dapat mengenal peserta didik lebih jauh melalui kegiatan belajar sehingga pembelajaran yang diberikan dapat lebih tepat sasaran.
Pada target capaian ketiga, satuan pendidikan di PAUD dan SD/ MI/ sederajat perlu menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak yaitu mengenal nilai agama dan budi pekerti; keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi; kematangan emosi untuk kegiatan di lingkungan belajar; kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar seperti kepemilikan dasar literasi dan numerasi; pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan belajar secara mandiri; dan pemaknaan terhadap belajar yang positif.
Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan adalah gerakan yang berusaha mengembalikan pembelajaran yang berkeadilan dan berpihak pada hak anak. Gerakan ini terbit untuk menepis miskonsepsi yang terjadi di lapangan. Miskonsepsi mengenai baca, tulis, hitung (calistung) masih mengakar dan membudaya di kalangan masyarakat, seperti kemampuan yang dibangun di PAUD sangat berfokus pada calistung, kemampuan calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar, dan dianggap dapat dibangun secara instan, tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD/MI. Walaupun sudah dilarang dalam peraturan, praktik ini masih terus dilakukan.
Dalam rangka melakukan penyadaran dan perubahan perilaku dari berbagai pihak yang terlibat dalam penguatan transisi anak di PAUD ke SD, maka diperlukan adanya gerakan yang masif dan konstruktif untuk memaknai penguatan transisi PAUD hingga SD kelas 2 (dua) sebagai bentuk pemenuhan hak setiap anak.
Penguatan transisi PAUD ke SD sangat penting untuk mengubah miskonsepsi di lapangan melalui tiga target perubahan yaitu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD), menerapkan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi anak (di PAUD dan SD).
Peran Mitra Transisi PAUD ke SD
Dikatakan, dalam mencapai terwujudnya target ketiga perubahan tersebut dibutuhkan peran berbagai pihak khususnya Mitra Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan untuk bergerak bersama melakukan advokasi pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi anak baik di satuan PAUD maupun SD.
"Mitra yang sudah mendaftar secara resmi, membuat Rencana Tindak Lanjut dan sudah mengunggah atau mengisi Rencana Kerja Mitra di Pos Kemitraan Transisi PAUD SD masih membutuhkan penguatan materi mengenai alur pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi sehingga dapat membantu menguatkan ekosistemnya sampai mengerjakan aksi nyata," ujarnya.
Sebagai salah satu upaya untuk memberikan penguatan alur pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi kepada mitra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi akan melaksanakan kegiatan Workshop Pembelajaran Mitra Transisi PAUD SD yang Menyenangkan.
Dalam Pelaksanaan Workshop Pembelajaran Mitra Transisi PAUD SD diharapkan mitra mengalami dan mendapatkan pemahaman mengenai alur pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi serta mitra dapat memberikan masukan penguatan terhadap 7 modul pembelajaran Transisi PAUD SD tanpa mengubah isi modul, namun untuk disesuaikan penggunaannya di daerah dampingan mitra.
Tujuan Penyelenggaraan kegiatan ini antara lain:
- Peserta mengalami alur pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi.
- Peserta mendapatkan pemahaman yang sama tentang pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi sehingga mampu mengimbaskan kepada satuan pendidikan binaanya.
- Peserta memberikan masukan terhadap 7 modul pembelajaran Transisi PAUD SD tanpa bermaksud mengubah isi modul, namun untuk disesuaikan penggunaannya di daerah dampingan mitra.
Penulis Eko
Tinggalkan Komentar