Cari

Capaian Layanan Pendidikan Dilaporkan Kepada DPR, 1.253.074 Perangkat TIK Telah Dibagikan

Schoolmedia News Jakarta --- Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemendikbudristek pada tahun 2022 indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbudristek membaik.

“Secara keseluruhan indeks kepuasan pemangku kepentingan Kemendikbudristek tahun 2022 meningkat 1,3 poin yakni sebesar 85,9. Sebelumnya, di tahun 2021 sebesar 84,6,” kata Sekjen Kemendikbudristek, Suharti d DPR, Kamis (31/8). Layanan yang disurvei terdiri atas bidang pendidikan, bidang kebudayaan, dan Layanan pada Unit Layanan Terpadu (ULT).

Berikut beberapa capaian prioritas yaitu terkait digitalisasi pendidikan, sekolah dan guru penggerak, penerapan kurikulum merdeka, program literasi, akreditasi dan asesmen, kebahasaan, dan pemajuan kebudayaan.

Terkait digitalisasi pendidikan, 71.991 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2022. Sebanyak 1.253.074 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah. Kemendikbudristek juga telah meluncurkan platform digital yaitu Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur.

Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diakses oleh 2.086.622 pengguna. Sebanyak 150.731 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Sebanyak 1.351.779 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM. Tercatat, 607 ribu lebih PTK telah mengunduh perangkat ajar pada PMM.

Sementara itu, sebanyak 216.793 atau 99,4 persen satuan pendidikan aktif menggunakan Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan seluruh dinas pendidikan telah aktif menggunakan Manajemen Aplikasi Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (MARKAS). Sebesar Rp54,7 triliun potensi anggaran BOS TA 2022 tercatat pada ARKAS secara transparan.

Untuk ekosistem Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), terdapat 18 mitra pasar daring dan 230.515 satuan pendidikan yang terlibat dengan catatan transaksi sebesar Rp11,2 triliun yang telah dibelanjakan melalui ekosistem SIPLah.

Sebanyak 178.105 penyedia barang/jasa telah terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah dengan pilihan 11jt produk yang tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM. Aplikasi TanyaBOS memiliki 16.456 pengunjung aktif yang telah berpartisipasi pada forum tersebut dengan 5.315 topik yang dilayangkan.

Dari sisi program yang menyasar bagi guru dan tenaga kependidikan, sebanyak  50.789 Calon Guru Penggerak mengikuti pendidikan Guru Penggerak dari tahun 2020 hingga 2022. Adapun jumlah guru yang lulus mencapai 24.038 orang.

Sepanjang tahun 2020-2022, sebanyak 2.688.593 guru telah mengikuti pelatihan mandiri. Terdapat 254.895 guru mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Hal yang tidak kalah penting yakni sebanyak 544.292 guru honorer lulus seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) dari tahun 2021 hingga 2022.

Untuk Akreditasi dan Asesmen Nasional (AN), sebanyak 160.966 Satuan Pendidikan Formal Diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2022 dengan rincian: 1) Peringkat A sebanyak 52.982, 2) Peringkat B sebanyak 81.640, 3) Peringkat C sebanyak 25.389, dan 4) Tidak Terakreditasi sebanyak 955 satuan pendidikan.

Tercatat, 59.335 Program/Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal (PAUD dan PNF) diakreditasi dari tahun 2020 hingga 2022 dengan rincian 1) Peringkat A sebanyak 2.872, 2) Peringkat B sebanyak 27.901, 3) Peringkat C sebanyak 22.822, dan 4) Tidak Terakreditasi sebanyak 740 satuan pendidikan. Pada Tahun 2020 dilaksanakan piloting instrumen akreditasi untuk 5.000 Satuan PAUD dan PNF yang hasilnya tidak ditetapkan sebagai akreditasi.

“Total ada 283.609 satuan pendidikan yang melaksanakan AN di tahun 2021, dan 282.962 satuan pendidikan yang melaksanakan AN di tahun 2022,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
.
Capaian pada jenjang Pendidikan Tinggi yakni sebanyak 710.951 mahasiswa mengikuti program studi di luar kampus dari tahun 2020 hingga 2022. Berikutnya, proyek kerja sama Kedaireka untuk periode 2021-2022, berupa dana padanan dari pihak industri menyentuh angka Rp1,24 triliun.

Ada penambahan 10 Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) baru dari tahun 2020 hingga 2022. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah mengakreditasi 6.679 program studi di Perguruan Tinggi. Tercatat, 1.454 program studi telah berinovasi dengan pembelajaran digital. Selain itu, sebanyak 1.194 mahasiswa penerima Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB).

Untuk capaian pada pendidikan dan pelatihan vokasi, 1.401 SMK telah melaksanakan program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2022. Sebanyak 1.408.651 siswa telah menerima manfaat dalam program SMK Pusat Keunggulan dari tahun 2021 hingga 2022. Total sebesar Rp439,2 miliar dana investasi industri yang dihasilkan dari program SMK Pusat Keunggulan dengan Skema Pemadanan Dukungan (Matching Fund) yang melibatkan 349 industri dan 373 SMK pada tahun 2022.

Tercatat, investasi yang dihasilkan dari program Matching Fund Pendidikan Tinggi Vokasi dengan melibatkan 241 mitra industri sejak tahun 2021 hingga 2022 menyentuh angka Rp94,5 miliar. Sebanyak 159.120 orang telah mengikuti program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan 61.176 orang telah mengikuti Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dari tahun 2020 hingga 2022. Sebanyak 22.853 orang guru kejuruan, kepala sekolah, dan dosen telah mengikuti upskilling dan reskilling berstandar industri sejak tahun 2020 hingga 2022.

Tim Schoolmedia

Lipsus Selanjutnya
Hanya 14.239 Sekolah Berpartisipasi pada Program “Sekolah Penggerak”
Lipsus Sebelumnya
Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar