Kemendikbudristek JAKARTA ---- Keberhasilan Indonesia mlaksanakan Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN atau forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE). yang menghasilkan Deklarasi Pemimpin ASEAN untuk memperluas akses serta menghadirkan layanan PAUD Berkualitas di seluruh negara ASEAN merupakan catatan sejarah karena untuk pertama kalinya deklarasi terkait PAUD dihasilkan.
"Selama pertemuan meja bundar tingkat menteri tentang PAUD, kami menyaksikan dukungan serta komitmen mutlak atas Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang layanan Pendidikan Anak Usia Dini di Asia Tenggara. Dukungan ini merupakan langkah penting untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan pemikiran para generasi muda," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek, Dr Iwan Syahrir Ph.D dalam keterangan pers menutup kegiatan Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di ASEAN.
Dikatakan, tujuan membawa deklarasi penting ini agar diadopsi pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN mendatang pada bulan September 2023. "Kami sangat yakin bahwa deklarasi ini akan membuka jalan bagi peningkatan standar PAUD di seluruh Asia Tenggara, dan memberdayakan pemerintah untuk memprioritaskan dan berinvestasi pada masa depan anak-anak di kawasan ASEAN," ujarnya.
Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam upaya percepatan transformasi PAUD termasuk penyediaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini berkualitas yang inklusif melalui perencanaan, pemantauan dan evaluasi yang tepat. Selain itu, proses transisi PAUD ke Sekolah Dasar yang menyenangkan sebagai bagian penting dari program Merdeka Belajar juga menjadi hal vital dalam menentukan kesuksesan transformasi PAUD. Fokus utama lainnya yang menjadi perhatian khusus juga memastikan adanya kolaborasi ekosistem PAUD, termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua dan masyarakat.
Pada kesempatan ini, Iwan Syahril turut menyampaikan apresiasi kepada para narasumber yang terlibat dalam sesi pleno dan paralel yang berasal dari Indonesia, dan negara-negara lain seperti Selandia Baru, Jepang, Kanada, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Laos, Singapura, Kamboja, dan Vietnam. Apresiasi juga disampaikan Iwan Syahril kepada seluruh panitia yang terdiri atas Sekretariat ASEAN, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal PDM Kemendikbudristek, SEAMEO CECCEP, TANOTO Foundation, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC).
“Saya menyadari tanpa kerja sama yang baik, mustahil kita dapat menggelar acara ini. Tanpa komitmen dan semangat yang tinggi dari panitia, konferensi dan deklarasi pertama ECCE di tingkat menteri kawasan Asia Tenggara tidak mungkin terlaksana. Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi keterlibatan Ibu dan Bapak semua dalam konferensi ini,” ucapnya.
Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar