Cari

Direktorat Sekolah Dasar Gelar Kampanye GSS Lewat Festival Permainan Tradisional

 

Schoolmedia News Jakarta ----  Program revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kampanye “Sekolah Sehat” untuk mengoptimalkan upaya promosi kesehatan di satuan pendidikan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)  yang selama ini belum optimal digaungkan Direktorat Sekolah Dasar melalui Festival Permainan Tradisional 

Sebanyak 330 anak dan 110 orang guru pendamping dari 20 Kecamatan di Kota Bandar Lampung tampak bersukaria penuh kegembiraan mengikuti Festival Permainan Tradisional jenjang sekolah dasar di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (BPMP) Lampung, Minggu (5/3). Kegiatan Festival Permainan Tradisional dilaksanakan dalam rangka Kampanye Gerakan Sekolah Sehat (GSS) .

OASE-KIM Bidang 1 yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter, secara terus menerus mendukung kebijakan nasional peningkatan kesehatan sekolah dan kesehatan peserta didik melalui kampanye Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di semua jenjang mulai PAUD, pendidikan dasar sampai pendidikan  menengah. GSS merupakan salah satu upaya dalam merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). GSS berfokus pada 5 sehat, yaitu sehat gizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat mental dan sehat lingkungan yang bekerjasama dengan lintas kementerian/lembaga, pusat dan daerah dan mitra pembangunan.

Gerakan Sekolah Sehat sejalan dengan fokus OASE KIM Bidang 1 yaitu Pengasuhan dan Pendidikan Karakter. OASE KIM mendukung program Pemerintah agar siswa di Indonesia tumbuh sehat, cerdas dan berkarakter. 

Dalam rangka mewujudkan sehat fisik dan sehat jiwa serta dalam rangka memperkuat karakter peserta didik sebagai implementasi Gerakan Sekolah Sehat, Direktorat Sekolah Dasar menggelar Festival Permainan Tradisional jenjang Sekolah Dasar tahun 2023 di Kota Bandar Lampung. Dalam festival ini dipertandingkan enam jenis permainan tradisional, yaitu lari balok, congklak, engklek, bola bekel, egrang batok dan bakiak. Untuk permainan lari balok, egrang batok dan bakiak dilakukan secara estafet dengan jumlah tim sebanyak 3 anak.

Mewakili Direktur Sekolah Dasar, Jumeri, Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, menyampaikan bahwa  tujuan Festival Permainan Tradisional ini selain dalam rangka mengampanyekan Gerakan Sekolah Sehat, juga sebagai upaya untuk melestarikan permainan tradisional sebagai warisan nilai-nilai budaya bangsa dan tradisi/kearifan lokal yang ada di setiap daerah.

“Selain itu juga untuk membangun dan memperkuat semangat kebersamaan dalam kebhinekaan melalui bermain dan bergembira bersama," ujarnya ketika membuka Festival Permainan Tradisional.

Tak hanya itu, lanjutnya permainan tradisional ini juga sarat dengan hal positif. "Kita diajarkan untuk kreatif mengolah barang yang ada di sekitar kita untuk dijadikan mainan. Jika melihat permainan bakiak kita jadi belajar gotong royong, bekerja sama dengan jalan beriringan dengan kawan di depan dan belakang. Ini adalah intisari yang diajarkan oleh leluhur kita dalam bentuk berbagai permainan tradisional," ujarnya.

Penulis Eko 

Lipsus Selanjutnya
Dua Korban Kasus Perdagangan Orang Asal Jawa Barat Berhasil Dipulangkan
Lipsus Sebelumnya
RSUP Kariadi Resmikan Pojok Baca Digital

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar