Ilus: Pixabay
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan, sebanyak empat juta orang asal Venezuela telah meninggalkan negara mereka yang dilanda krisis ekonomi dan kemanusiaan. Sekitar 700.000 di antara mereka telah meninggalkan Venezuela akhir tahun 2015.
Kekurangan makanan pokok dan obat-obatan telah meluas di negara anggota OPEC itu sementara permusuhan politik telah mengarah kepada gelombang kekerasan yang fatal.
Krisis telah semakin mendalam sejak Amerika Serikat memberlakukan sanksi-sanksi, termasuk atas industri perminyakan yang vital di negara itu, untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang beraliran kiri dan sebaliknya mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.
"Arus orang-orang meninggalkan Venezuela mengagetkan," kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam pernyataan bersama.
PBB mencatat, sebelumnya, angka pengungsi mencapai 3,7 orang. Karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan dukungan bagi negara-negara penerima pengungsi terutama di Amerika Latin seperti Kolumbia yang menampung 1,3 juta, disusul Peru, Ekuador, Brazil dan Argentina.
Presiden Peru pada Kamis (6/6) berjanji akan terus mendeportasi warga negara Venezuela yang memiliki catatan kejahatan. Kebijakan ini merupakan bagian dari sikap tegas pemerintah terhadap para migran.
Juru bicara UNICEF Christophe Boulierac mencatat bahwa sebanyak 3,2 juta anak-anak di Venezuela - atau satu di antara tiga - memerlukan bantuan kemanusiaan. Tingkat kematian di antara anak-anak balita sebanyak dua kali lipata dari 14 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010/2011 jadi 31 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017.
Tinggalkan Komentar