Cari

Sulut Nikmati Bonus Demografi Hingga Tahun 2035

Foto: Pixabay

 

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) telah menikmati bonus demografi yang akan berakhir tahun 2035. Direktur Analisis Dampak Kependudukan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat Hitima Wardhani mengatakan hal tersebut. 

"Rasio ketergantungan Sulut kurang dari 50 persen, artinya ambang batas perbandingan antara usia nonproduktif dan produktif kurang dari 50 persen," kata Wardhani di Manado, Minggu, 26 Mei 2019.

 

Baca juga: KPAI: Dispensasi Pada UU Perkawinan Masalah Bagi Anak

 

Usia produktif di daerah berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu, kata Hitima, lebih banyak karena didukung dengan kebijakan pengendalian kelahiran.

"Angka Fertilitas Total atau Total Fertility Rate sudah bagus, dua anak lebih baik sudah melembaga dan berpengaruh kepada struktur penduduk produktif. Kelahirannya rata-rata dua sampai tiga orang," ujar Wardhani.

Setelah tahun 2035, Wardhani melanjutkan, mulai meningkat usia nonproduktif atau lanjut usia (lansia).

"Peningkatan jumlah lansia ini sudah harus diantisipasi berkaitan dengan jaminan kesehatannya, kualitas kesehatannya, ada program yang namanya bina keluarga lansia," ujarnya.

 

Baca juga: Cegah Perkawinan Anak, KPPPA Gelar Rapat Koordinasi

 

Wardhani menambahkan, bonus demografi di Sulut ini telah berjalan baik, akan tetapi harus memperhatikan remaja yang menikah usia dini.

"Apabila persoalan ini (pernikahan usia dini) tidak diperhatikan akan menjadi persoalan. Pernikahan dini harus diperhatikan dalam mewujudkan target total fertility rate sebesar 2,1 dari 2,2 anak per wanita," ujar Wardhani berharap. 

Lipsus Selanjutnya
BI Luncurkan Standar Kode Respons Cepat Pembayaran Digital
Lipsus Sebelumnya
Sinta Nuriyah Wahid: Puasa Momentum Padamkan Api Kebencian

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar