Cari

Eksistensi Museum Perkuat Gerakan Revolusi Mental dan Khazanah Budaya Bangsa

Schoolmedia News Jakarta ---- Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi mengatakan bahwa museum memiliki beberapa fungsi strategis. Di antaranya museum sebagai warisan yang harus dilestarikan dan dilindungi.

Pengembangan dan pemanfaatan museum perlu upaya kerja keras dalam pengelolaan dan sosialisasi museum agar dapat meningkatkan antusiasme dan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum, dan sebagai sarana edukasi bahwa museum merupakan warisan budaya yang harus dilindungi.

 “Museum sebagai produk budaya, saya kira memang harus kita lestarikan dan memerlukan perhatian dari semua pihak, tentu dengan adanya asosiasi museum yang ikut mengawal sebagai partisipasi masyarakat itu sangat diperlukan untuk memperhatikan kondisi museum di tanah air”, ujar Didik dikutip laman PMK.

Selanjutnya, fungsi museum sebagai sarana pendidikan untuk anak-anak, dimana anak dapat belajar tentang benda-benda bersejarah yang ada di dalam museum, sehingga mereka paham tentang benda-benda bersejarah yang ada di dalam museum.

Oleh karena itu, sangat penting bagaimana pembelajaran di sekolah bisa mengaitkan secara kontekstual pelajaran-pelajaran yang bisa dikaitkan dengan museum, sehingga pemanfaatan museum sebagai khazanah budaya bangsa betul-betul bisa diimplementasikan dengan baik.

 Fungsi selanjutnya, museum sebagai tempat ekspedisi. Dalam hal ini bisa dilakukan misalnya di sela-sela museum dijadikan tempat untuk pameran kebudayaan, lomba-lomba serta kegiatan-kegiatan yang bisa dikaitkan dengan permuseuman, sehingga museum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

 “Saya berharap bahwasanya pengelolaan, pengembangan, pemanfaatan, sosialisasi serta masukan dari masyarakat untuk museum di indonesia perlu ditingkatkan, agar museum di indonesia bisa menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi, tempat belajar tentang kebudayaan serta tempat yang nyaman untuk berwisata sejarah “ Tambah Didik.

 Didik menambahkan bahwa Museum sebagai simpul strategis untuk jati diri bangsa juga dapat menjadi tempat pengembangan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), hal ini untuk perbaikan etos kerja, gotong royong dan integritas serta proses ini dilakukan secara terus menerus sehingga budaya kita akan terus berkembang dan Indonesia siap untuk menjadi negara besar

Pemerintah Indonesia punya kewajiban untuk memanfaatkan, mengoptimalkan, dan mengabadikan kekayaan budaya yang ada. Hal ini disampaikan Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi dalam kegiatan Sinergi Kebijakan dalam Penguatan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan untuk Pemajuan Kebudayaan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, Selasa (12/07)

 “Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah harus sinergi dan berkolaborasi untuk melestarikan dan melindungi, mengoptimalkan, mengabadikan, dan memanfaakan potensi budaya lokal seperti di Kabupaten Majalengka ini,” tutur Didik berharap dengan adanya acara ini pemerintah pusat mendapatkan masukan dan saran penyelesaian tentang permasalahan dan upaya pemajuan kebudayaan di Kabupaten Majalengka.

Ditambahkan Didik, daerah harus punya strategi pengembangan budaya. Pengembangannya itu juga harus bertranformasi dengan generasi yang bakal meneruskan agar tidak punah. Dan untuk itu, perlu sinergi yang kuat antara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam menyelesaikan isu strategis kebudayaan sesuai dengan arah kebijakan pemajuan dan pelestarian kebudayaan.

Hal ini diamini oleh Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan Kemenko PMK, Jazziray Hartoyo. “Kebudayaan memiliki peran kuat dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dimana akan memberikan konstribusi pada pembangunan manusia. Karena kebudayaan adalah hasil cipta karya karsa manusia yang mencakup segala sendi manusia. Semoga kegiatan seperti ini bisa dilakukan di daerah-daerah lain,” tuturnya.

Senafas dengan spirit dan akselerasi pemajuan kebudayaan di Majalengka, Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengaku bahwa sudah terbangun chemistry yang baik antara Pemkab Majalengka dengan seluruh pelaku seni dan budaya Majalengka. “Seni dan budaya diharapkan memantik dan mengembangkan nilai-nilai karakter dan watak budaya Majalengka dan diharapkan memiliki aspek manfaat,” tuturnya.

Rapat koordinasi itu diharapkan dapat terumuskannya strategi dan upaya dalam pemajuan kebudayaan, optimalisasi Satuan Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) bidang kebudayaan di daerah. Selain itu dapat menjamin terwujudnya komitmen bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam upaya pemajuan kebudayaan sebagai kompas pembangunan nasional Indonesia.

Hadir pada rakor kali ini Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Kemendikbudristek Judi Wahjudin. Hadir juga  Direktur Agama, Pendidikan dan Kebudayaan, Bappenas Amich Alhumami, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Majalengka Iding Solehidin, serta Wakil dari Asisten Deputi Revolusi Mental Ayu Dewita.  Juga hadir para pegiat seni dan budaya Majalengka.

Tim Schoolmedia

Lipsus Selanjutnya
Pemberian Imunisasi Campak, Rubella dan Difteri Kunci Pelaksanaan TA 2022-2023 Dijenjang PAUD dan SD
Lipsus Sebelumnya
Politeknik Industri Petrokimia Banten Diresmikan, Kesempatan Kuliah Gratis Dibuka

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar