Cari

Hari Perempuan Internasional, Kesetaraan dan Keadilan Gender Keniscayaan

 

Schoolmedia News Jakarta ---- Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, Teknologi (Kemendikbudristek), Franka Makarim bersyukur memiliki eyang, ibu serta keluarga  yang dapat memberikan contoh serta teladan sehingga dirinya mampu menjadi perempuan mandiri, berkarakter serta senantiasa berpola pikir positif.

Untuk mampu menciptakan perempuan yang berani bersuara untuk dirinya sendiri, dibutuhkan lingkungan yang bisa mendukung perempuan untuk berani bicara untuk mencapai apa yang dia inginkan dan dia ingin capai dalam hidup. Terlebih, masih banyak anak perempuan yang mendapat kekerasan seksual.

“Anak perempuan rentan kekerasan seksual. Kita tidak boleh anggap remeh. Kita semua harus mengupayakan agar anak perempuan bisa berkembang dengan baik dan gali potensi maksimal. Sehingga nantinya mereka bisa tumbuh menjadi perempuan yang berani berbicara, bersikap dan memutuskan sesuatu,” ujar  Franka Makarim dalam webinar memperingati hari Perempuan Internasional yang digelar Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) secara siaran langsung (Live Streaming) di Youtube dan TikTok.

Franka yang juga Co-Founder Tulola Jewelry ini, perempuan perlu jadi diri sendiri. “Jika kita mengenali diri sendiri dan kita tahu apa yang kita inginkan maka kita dapat mencapai cita-cita kita. Ini juga sejalan dengan Merdeka Belajar di mana siswa diberikan kebebasan dalam memilih apa yang mereka inginkan,” ujar Franka.

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menuturkan, segala kekerasan yang masih menimpa perempuan tidak bisa dibiarkan sebagai suatu hal yang wajar. Salah satunya adalah kekerasan seksual dimana untuk hal ini Kemendikbudristek telah mengantisipasi hal tersebut dengan adanya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbud) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. 

Menggaungkan tagar #SetaraBersama dan #KitaSetara, Puspeka Kemendikbud menyosialisasikan pentingnya peran perempuan di setiap aspek Kehidupan. Melalui rangkaian kegiatan ini mengingatkan pentingnya para perempuan untuk terus berdaya sesuai keahlian dan peran masing-masing, serta mengajak masyarakat untuk mewujudkan kesetaraan gender melalui rangkaian acara yang digelar secara daring pada Senin (08/03/2021).

Rangkaian acara ini diawali dengan Siaran Langsung (Live Streaming) TikTok pada pukul 12.00–12.30 WIB di akun TikTok @cerdasberkarakter dengan Tema “Perempuan Juga Bisa”.  Pada sesi live streaming ini Zahra Muzdalifah (Atlet dan Timnas Sepak Bola Indonesia) berbagi pengalamannya dalam menekuni dunia sepakbola.

Acara ini bertambah seru karena Fathia Izzati (Selebgram, Pembuat Konten) yang selama ini aktif dalam mengkampanyekan kesetaraan gender bertindak sebagai pemandu acara.

Untuk mewujudkan kesetaraan gender di beberapa bidang pekerjaan atau profesi tertentu tidaklah mudah. Salah satunya dalam dunia sepak bola yang saat ini didominasi oleh laki-laki. Padahal banyak remaja putri di Indonesia yang memiliki ketertarikan pada bidang tersebut akhirnya menjadi sungkan karena harus bergabung latihannya dengan laki-laki.

Tantangan itu bisa dilalui jika kita memiliki kemauan yang kuat dan tentunya dukungan orang tua kita seperti yang di rasakan Zahra saat dirinya memulai karir sebagai Pesepakbola Perempuan.

“Dukungan orang tua sangatlah berarti, karena di sekitar tidak sedikit orang meragukan apa yang saya pilih, seandainya orang tua kalian tidak mendukung cita-cita kalian itu bukan masalah juga. Keinginan kalian harus kuat untuk mewujudkan cita-cita kalian sendiri, karena cuma diri kita sendiri yang tahu, kita bisanya apa? Mau kita apa? Maka Bermimpilah setinggi langit”, ungkap Zahra Muzdalifah  yang mulai suka sepak bola di usia 7 tahun dan bercita-cita bermain di klub sepak bola Eropa.

“Sebagai perempuan kita harus saling mendukung satu sama lain dalam segala hal, seperti yang kita ketahui banyak perempuan yang dianggap remeh. “Kita tidak perlu menyukai atau memaksa orang lain menyukai apa yang kita lakukan, selama itu tidak menyakiti satu sama lain itu tidak masalah. Karena kita hidup denga Role masing-masing. Yang paling penting respect satu sama lain” Ujar Fathia Izzati untuk menutup Live Streaming Tiktok “Perempuan Juga Bisa”.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan webinar pada pukul 13.30—15.00 WIB. Bertemakan “Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender”, webinar ini dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim yang menceritakan sejarah terjadinya hari Perempuan Internasional.

Bersama dengan tiga narasumber yaitu Franka Makarim (Co-founder Tulola Jewelry), Chatarina Muliana (Inspektur Jenderal Kemendikbud), dan Angkie Yudistia (Staf Khusus Presiden). Pria yang kerap disapa Mas Menteri, menantang masyarakat untuk bersama-sama membentuk lingkungan yang mendukung peran perempuan.

“Kemendikdikbud telah membentuk lingkungan  yang mendukung anak perempuan untuk menjadi pemimpin. Lalu, apa yang anda dan organisasi anda akan lakukan? Kami menantang kalian untuk melakukan hal yang serupa. We Choose to Challenge You!“, ujar Mas Menteri.

Dipandu oleh Widya Saputra sebagai pembawa acara, webinar ini juga menggali kisah dan pengalaman hidup para narasumber. Bagaimana perjuangannya dalam mewujudkan perannya sebagai perempuan. Para narasumber juga sepakat bahwa peringatan hari Perempuan Internasional juga bukan hanya bermakna bagi perempuan tapi juga pada laki-laki.

Peran laki-laki penting dalam menciptkan lingkungan yang mendukung perempuan untuk mengaktualisasikan dirinya, begitu pula dukungan dari sesama perempuan. Semakin banyak dukungan dari sesama perempuan dalam memilih dan memiliki kebebasan untuk mengambil pilihan sangatlah penting, juga dalam melawan stigma terhadap perempuan.

Tidak hanya disiarkan melalui aplikasi Zoom saja, webinar ini juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, kanal YouTube Kemdikbud RI, radio Suara Edukasi dan radio Itjen. Selama kurang lebih satu setengah jam, selain disuguhi diskusi menarik dari para pembicara, peserta juga diajak berinteraksi melalui beberapa kuis dengan hadiah yang menarik.

Tim Schoolmedia

Lipsus Selanjutnya
Pendirian Fakultas Kedokteran Untuk Wilayah Perbatasan
Lipsus Sebelumnya
Empat Modul Pelatihan Guru Penggerak

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar