Cari

Menilik Museum Perhiasan Pertama di Indonesia yang Dikunjungi Menparekraf Sandiaga Uno

Foto: Bali.com

 

Schoolmedia News, Bali -  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi museum perhiasan pertama di Indonesia saat berkunjung ke Bali, baru-baru ini. Nama museum tersebut Museum Runa atau Runa House of Design and Museum. Runa House of Design and Museum merupakan museum khusus yang didirikan oleh Sotjawaruni Kumala Palar atau yang dikenal Runi Palar. Ia menghabiskan lebih dari separuh hidupnya untuk mengembangkan desain perhiasan perak dan berhasil memasarkan mereknya di mancanegara.

"Museum perhiasan pertama di Indonesia yang berada di kawasan Ubud, Bali, yang bertahan hingga saat ini karena mampu berinovasi dan beradaptasi, terus mengikuti perkembangan zaman khususnya dalam digitalisasi," kata Sandi dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Sabtu, 29 Mei 2021.

Sandi menjelaskan, saat sedang berkeliling museum, ia bertemu dengan Keisha, cucu dari pemilik museum, Runi Palar, yang memiliki suara indah, bisa bernyanyi seriosa.

"Mengingatkan saya pada pemeran wanita di film Phantom of The Opera. Film hits pada tahun 80’an dan diproduksi ulang di tahun 2004," imbuh Sandi.

 

Baca jugaDorong Gencatan Senjata, OKI Fokus Bantu Kemerdekaan Palestina

 

Dalam video yang dibagikan itu, Keisha terdengar menyanyikan sebuah lagu. Sandiaga Uno bertepuk tangan untuk Keisha usai bernyanyi. Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengatakan akan memastikan bahwa program dana hibah pariwisata tepat sasaran dan tepat manfaat.

"Jadi nanti begitu kita perluas program dana hibah pariwisata kita ingin juga tempat-tempat rekreasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bisa tersentuh," ujar Sandi.

Selain itu, lanjut Sandi, peningkatan keterampilan yang sangat dibutuhkan. Peningkatan itu dilakukan untuk mengambil peluang masa depan yang bisa dilakukan bersama-sama dalam konsep kolaborai dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Museum Perhiasan Runa didirikan dan dikelola oleh Runa Palar bersama sang suami, Adriaan Palar. Keberadaan museum tersebut berawal dari sebuah hobi merancang busana dan membuat perhiasan sendiri seperti perak dan emas. Pada 1976, Runa bersama suaminya membangun sebuah usaha kesenian bernama CV Runa. Museum Perhiasan Runa telah mengikuti berbagai pameran kesenian.

Nama Runa diambil dari singkatan nama Runi dan Adriaan. Runa bergerak di bidang desain, produksi perhiasan emas dan perak dengan logo Runa Jewelry. Produk Runa adalah karya desain dari perak sterling silver dan emas dalam bentuk perhiasan, kalung, cincin, gelang, bros, giwang, dan lain-lain dengan menggunakan batu mulia maupun semi mulia yang terpilih.

Lipsus Selanjutnya
Empat Langkah Strategis untuk Kuasai Pasar Halal Dunia
Lipsus Sebelumnya
Bunga Endemik Pulau Jawa, Anggrek Hantu Ditemukan di Vietnam

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar